“Ga usah di gift tp bilang sayang, kan jadi pengen menafkahi,” tambah @mira****.
Tak sedikit juga yang mulai membandingkan dengan host lain.
“72batik aura nya green flag bgtt, kalo Arkanza auranya tuh sedikit red flag gitu,” kata @zia****.
Namun, tidak semua komentar bernada pujian atau candaan. Ada juga yang merasa bahwa suasana live jualan semacam itu menjadi kurang nyaman bagi pembeli serius.
“Ganteng emg tp norak jir, gapernah liat org ganteng kah? Kasian yg beneran mau beli jadinya tenggelem, mana komennya banyak yg ngelecehin ewh,” tulis @yol****.
Fenomena ini membuka diskusi menarik mengenai bagaimana paras rupawan dan kepribadian menarik bisa menjadi daya tarik tersendiri di dunia digital marketing.
Di satu sisi, ini menjadi nilai tambah karena membuat brand lebih dikenal. Namun di sisi lain, ada tantangan untuk tetap menjaga profesionalitas dan kenyamanan semua penonton.
Momen-momen salting alias salah tingkah dari sang penjual pun tak luput dari sorotan. Beberapa kali terlihat ia tertawa malu atau menunduk saat membaca komentar netizen yang terlalu menggoda.
Reaksi natural itu justru membuat penonton makin betah. Bahkan, ada yang menyebut bahwa live tersebut lebih menghibur dari sinetron.
Baca Juga: Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO
Fenomena ini sekaligus menunjukkan kekuatan personal branding dalam bisnis online. Di era TikTok Shop yang makin ramai, bukan hanya produk yang harus unggul, tapi juga bagaimana host bisa membangun interaksi hangat dan autentik dengan audiens.