Suara.com - Pemegang saham pengendali Bank Jawa Barat sekaligus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi resmi menunjuk pengusaha Mardigu Wowiek sebagai Komisaris Utama BJB dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Tahun Buku 2024 yang digelar pada Rabu (16/04/2025) kemarin.
Tak hanya Mardigu, perubahan jajaran direksi dan komisaris di tubuh BJB pun juga dilakukan secara signifikan oleh para petinggi dengan tujuan mempertahankan marwah BJB sebagai BUMD dan memperkuat kinerja perusahaan.
Dua tokoh lain yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman serta mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya pun juga mengisi kursi sebagai komisaris independen BJB.
Penunjukkan Mardigu sebagai Komisaris Utama pun mencuri perhatian publik. Gaya kepemimpinan Mardigu yang dikenal sangat tegas dan memberikan banyak inovasi ini diharapkan bisa memberikan perubahan yang signifikan terhadap perseroan.
Sebelum ditunjuk sebagai Komisaris Utama BJB, Mardigu sendiri dikenal sebagai pengusaha ulung. Ia memiliki berbagai gurita bisnis yang ia rintis sejak puluhan tahun lalu. Lalu, apa saja bisnis yang dimiliki oleh Mardigu? Simak inilah selengkapnya.

Bisnis Mardigu Wowiek
Pria bernama asli Mardigu Wowiek Prasantyo ini dikenal sebagai salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mentereng. Ia merupakan lulusan sarjana psikologi terapan dan magister psikologi kriminal dari San Fransisco State University.
Ia pernah mengklaim memiliki 33 perusahaan mulai dari skala nasional hingga internasional. Di awal kariernya sebagai pengusaha, Mardigu pernah membangun perusahaan investasi bernama PT Megasino Investama di tahun 1993 silam. Ia pun memegang jabatan sebagai Direktur Operasional sekaligus pemegang saham di perusahaan tersebut.
Bersama rekan-rekan bisnisnya, Mardigu ternyata hanya berhasil mempertahankan perusahaan tersebut selama dua tahun.
Baca Juga: Hargai Proses Hukum, Golkar Serahkan Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB yang Menjerat RK ke KPK
Tak kapok dengan bisnis, Mardigu kembali membangun bisnis money changer di tahun 1999. Lagi-lagi, ia mengalami kegagalan karena mengalami penipuan hingga USD 100.000.