Alasan Celana Dalam Wanita Gampang Bolong, Apakah Normal?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 13:01 WIB
Alasan Celana Dalam Wanita Gampang Bolong, Apakah Normal?
Ilustrasi celana dalam. (Pexels/Karolina Grabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakaian dalam menjadi salah satu aset yang bisa dipakai oleh wanita untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan saat mengenakan baju dan celana. Namun, di beberapa kasus banyak wanita mengalami hal yang membuat jengkel karena faktanya celana dalam wanita lebih cepat rusak atau bolong dibandingkan celana dalam pria.

Banyak wanita yang harus sering gonta ganti bahkan membeli celana dalam baru karena yang digunakan sehari-hari sudah rusak dan bolong. Tak jarang celana dalam yang bolong justru menjadi sumber bakteri yang bisa mengancam kesehatan organ vital wanita. 

Ternyata, hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor kualitas bahan, tetapi juga berkaitan dengan kondisi alami vagina, termasuk tingkat keasamannya. 

Lalu, bagaimana asam pada organ vital wanita bisa menyebabkan kerusakan pada kain terutama celana dalam? Simak inilah penjelasannya!  

Ilustrasi celana dalam (Freepik.com/freepik)
Ilustrasi celana dalam (Freepik.com/freepik)

Vagina memiliki pH asam yang tinggi

Dijelaskan oleh Shakira Amirah mahasiswi kedokteran FK UI, vagina memiliki pH asamsekitar 3,8–4,5 yang berfungsi sebagai pertahanan alami terhadap infeksi bakteri dan jamur. Asam ini dihasilkan oleh bakteri baik atau Lactobacillus yang memproduksi asam laktat dan hidrogen peroksida.  

Setiap hari, vagina mengeluarkan cairan atau kerap disebut keputihan yang mengandung asam laktat, enzim, dan kandungan sedikit garam. Ketika cairan ini menempel pada celana dalam dalam waktu lama, terutama di area selangkangan dan menempel di celana dalam, keasamannya dapat mempercepat kerusakan serat kain. 

Bahan celana dalam dari katun lebih rentan terurai  

Meskipun katun adalah bahan yang paling disarankan untuk celana dalam karena menyerap keringat dengan baik, serat alaminya justru lebih rentan terhadap paparan asam. Asam laktat dan enzim dalam cairan vagina secara perlahan dapat melemahkan serat katun dan secara tidak langsung membuatnya lebih rapuh dan mudah bolong setelah dicuci berulang kali.  

Baca Juga: Penyebab Utama Keputihan, Benarkah Cuci Vagina dengan Sabun Berisiko?

Pengaruh keringat dan gesekan

Selain asam dari organ vital, faktor lain yang mempercepat kerusakan celana dalam adalah keringat yang bercampur dengan cairan organ vital meningkatkan kelembapan, mempercepat reaksi kimia pada kain.  

Pada wanita yang aktif beraktivitas, faktor gesekan tubuh dan organ vital yang menempel dengan celana dalam saat beraktivitas seperti duduk, berjalan, atau olahraga membuat area yang sudah lembut karena asam lebih mudah sobek. 

Maka dari itu, perlu diperhatikan kondisi celana dalam setiap akan menggunakannya beraktivitas sehari-hari dan sebisa mungkin hindari menggunakan bahan Katun dan pilih bahan lain yang menyerap keringat tapi memiliki ketahanan lebih tinggi dibanding katun.

ilustrasi celana dalam wanita. [Envato Elements]
ilustrasi celana dalam wanita. [Envato Elements]

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa celana dalam wanita yang bolong setelah cukup lama digunakan adalah hal yang normal. Namun tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa kamu ikuti agar celana dalam lebih awet dan tidak mudah rusak. Berikut tips-nya! 

1. Biasakan untuk mengganti celana dalam setidaknya 2 kali sehari jika sering berkeringat karena aktivitas atau kondisi keputihan banyak.

2. Usahakan pilih bahan katun berkualitas tinggi dengan serat lebih padat agar celana dalam tidak mudah rusak dan tahan akan keasaman. 

3. Untuk para wanita yang kerap mengalami keputihan dan membuat celana dalam bernoda, hindari pemutih keras saat mencuci karena dapat mempercepat kerusakan serat.  

4. Jemur celana dalam yang sudah dicuci di tempat yang kering dan memiliki suhu yang bisa mengeringkan celana tanpa membuat celana dalam kaku.

5. Simpan di tempat kering untuk mencegah tumbuhnya jamur yang bisa melemahkan bahkan merusak kain. 

Hal ini membuktikan bahwa asam pada vagina bukan hanya penting untuk kesehatan, tapi juga punya pengaruh besar pada daya tahan celana dalam. 

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI