Efek Tarif Trump: Warga AS Panik Borong Sunscreen Korea, Apa Alasannya?

Yasinta Rahmawati
Efek Tarif Trump: Warga AS Panik Borong Sunscreen Korea, Apa Alasannya?
Ilustrasi sunscreen (Freepik/veronastudio)

Tarif Trump tak hanya menggegerkan ekonomi dunia, tapi juga dunia skincare.

Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus mengejutkan masyarakat global dengan kebijakan tarifnya. Menariknya, saat negara-negara lain dibuat kelabakan, kecemasan juga meningkat di AS sendiri.

Warga Amerika yang khawatir tentang kenaikan harga diberitakan mulai menimbun produk impor tertentu, dan salah satu barang tersebut adalah tabir surya alias sunscreen dari Korea Selatan.

Diberitakan oleh Korea Times, media Washington Post pada hari Kamis menerbitkan daftar delapan produk yang permintaannya meningkat di AS, berdasarkan tren dari media sosial dan komunitas daring. Sunscreen Korea masuk dalam daftar tersebut.

Sunscreen Korea begitu diminati berkat keunggulannya yang dianggap lebih baik daripada buatan AS dalam segi menghalangi sinar UV, tekstur, dan kemampuannya untuk dipadukan dengan riasan dan kosmetik lainnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Sunscreen Cegah Penuaan Dini, Harga Mulai Rp30 Ribuan

Tidak seperti di Eropa maupun Asia di mana sunscreen diatur sebagai kosmetik, AS menggolongkannya sebagai obat. Aturan tersebut membuat ilmuwan Amerika harus membatasi penggunaan bahan peningkat warna kulit dan jumlah filter UV dalam pembuatan sunscreen.

Ilustrasi Sunscreen (Pexels/m.malinika)
Ilustrasi Sunscreen (Pexels/m.malinika)

Alhasil, sunscreen Korea dianggap menawarkan manfaat yang lebih luas, sehingga menjadi alternatif yang populer.

Seorang pengguna Reddit menulis bahwa ia membeli tabir surya Korea favoritnya untuk satu tahun. "Saya benar-benar tidak bisa kembali ke tabir surya AS," ujarnya.

"Ini adalah satu-satunya waktu untuk menimbun sebelum hilang — selamanya," kata pengguna maiii.finds dalam TikTok yang diunggah pada bulan Januari dengan lebih dari 200.000 tampilan hingga saat berita ini ditulis.

Sunscreen Amerika vs Korea Selatan

Melansir dari Business Insider, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat yakni Food and Drug Administration (FDA) memperlakukan sunscreen sebagai obat nonresep, yang berarti setiap bahan harus melalui proses persetujuan regulasi yang panjang.

Baca Juga: Pesan Prabowo ke Tim Negosiasi Tarif Trump: Yang Penting Turun-Negosiasi Sebaik-baiknya!

Meskipun terdengar bagus secara teori, hal tersebut menyebabkan kemajuan formulasi sunscreen buatan AS berjalan lambat, di mana FDA belum menyetujui filter pemblokir UV baru dalam beberapa dekade .