Profil Pemilik Tupperware, Produk Legendarisnya Resmi Pamit dari Indonesia

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 19:29 WIB
Profil Pemilik Tupperware, Produk Legendarisnya Resmi Pamit dari Indonesia
Ilustrasi Tupperware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, Manajemen Tupperware Brand Corporations secara resmi mengumumkan penghentian operasional di Indonesia. Pengumuman ini dibagikan melalui akun Instagram @tupperwareid, Jumat (11/4/2025).

"Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025. Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis pihak manajemen Tupperware saat itu.

Hal tersebut merupakan buntut dari persoalan Tupperware yang sempat mengajukan bangkrut karena terlilit utang. Di Indonesia sendiri, produk-produk brand ini telah menemani banyak ibu selama 33 tahun.

Penghentian operasional di Indonesia itu, membuat banyak pencintanya sedih dan sosok pemilik Tupperware ikut menuai sorotan. Tak terkecuali informasi mengenai profilnya. Adapun berikut rangkumannya.

Profil Pemilik Tupperware

Melansir laman resminya, Tupperware didirikan oleh ahli kimia bernama Earl Tupper. Ia memperoleh inspirasi saat membuat cetakan di pabrik plastik. Ia ingin merancang penutup kedap udara pada wadah plastik.

Hal itu terdapat pada kaleng cat dan dilakukan Tupper demi membantu keluarga menghemat uang selama hidup dalam masa ekonomi yang sulit. Kini, pemegang posisi CEO Tupperware adalah Laurie Ann Goldman.

Goldman mulai menjadi pemimpin perusahaan sejak Oktober 2023 silam untuk menggantikan peran Miguel Fernandez. Sebelum itu, ia sempat sebagai menjabat CEO Avon North America dari 2018-2019.

Produk Tupperware [Instagram/tupperwareid]
Produk Tupperware [Instagram/tupperwareid]

Ia juga pernah menduduki posisi CEO Spanx sejak 2002 sampai 2014. Tak hanya itu, Goldman pun kerap bekerja di bagian pemasaran pada perusahaan Coca-Cola selama satu dekade, yakni 1990 hingga 2000.

Baca Juga: Pancarkan Vibes ala CEO, Intip Potret Elegan Paula Verhoeven Pakai Busana Serba Hitam

Menilik akun LinkedIn-nya, Goldman juga sempat menjadi Penasihat Insightpool, Direktur Enviroscent, Anggota Dewan Penasihat SunTrust, Direktur francesca's, Direktur GUESS? Inc, dan Direktur Terminix.

Selain itu, Goldman juga pernah menjabat Direktur Adore Me dan Ketua Dewan Joe & The Juice. Tak hanya di Tupperware, ia juga kini masih menjadi Direktur untuk 101 Studios, ClubCorp, Cole Haan, dan European Wax.

Soal pendidikan, Goldman pernah menempuhnya di Harvard University, Amerika Serikat. Ia juga sebelumnya menamatkan studi di Tulane University dan menerima gelar sarjana sains (B.S) dari Moody College of Communication di University of Texas, Austin.

Dalam memimpin Tupperware, Goldman dibantu beberapa orang. Di antaranya, Susan M Cameron, Paul Aronzon, Lori Bush, Tim Minges, Christopher D O’Leary, Pamela Jones Harbour, Paul Keglevic, dan Richard T Riley.

Sejarah Tupperware

Tupperware diperkenalkan oleh Earl Tupper pada tahun 1946 di Amerika Serikat. Sebagai ahli kimia, dirinya menciptakan wadah penyimpanan makanan dari plastik dengan penutup inovatif agar makanan tetap segar.

Ilustrasi Sejarah Tupperware (Tupperware)
Ilustrasi Sejarah Tupperware (Tupperware)

Wadah itu terbuat dari plastik yang ringan dan tahan lama. Penutup burping seal menjadi ciri khas Tupperware dengan keunggulan memungkinkan udara dikeluarkan sehingga membuat makanan menjadi awet.

Mulanya, produk tersebut tidak dianggap menarik karena inovasi yang ditawarkan Tupperware belum dipahami sepenuhnya. Namun, kondisi berubah saat pebisnis wanita bernama Brownie Wise bergabung pada 1951.

Wise memperkenalkan konsep Tupperware Party, strategi penjualan langsung yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam sebuah pertemuan untuk mendemonstrasikan produk. Konsep ini pun menjadi sukses besar.

Lalu, pada tahun 1950-an hingga 1980-an, Tupperware semakin dikenal. Produknya menjadi pionir gaya hidup modern dan Tupperware Party dianggap sebagai tempat para wanita untuk saling berbagi pengalaman.

Para ibu rumah tangga yang menjadi penjual juga memperoleh kesempatan untuk menghasilkan uang tambahan. Hal ini yang kemudian membuat merek Tupperware menjadi populer sebagai bisnis rumahan.

Di Indonesia sendiri, Tupperware mulai populer pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Selain tahan lama, produk-produk dari brand ini juga dikenal dengan desainnya yang menarik serta berkualitas tinggi.

Produk-produk Tupperware seperti tempat bekal makanan, wadah masakan hingga botol minum dianggap mewah. Di Indonesia sendiri, ada jokes atau candaan, di mana ibu akan marah jika Tupperware hilang atau rusak.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI