Prinsip ini juga bisa diaplikasikan dalam konsumsi skincare dan make up juga ternyata!
2. "Aku mau beralih ke produk lokal make Viva tapi waktu SMP pernah nyoba langsung breakout timbul banyak bruntusannya," kata warganet.
Mengganti produk skincare yang overprice dengan produk lokal yang lebih affordable memang jadi cara jitu menghemat budget.
Apalagi di Indonesia sudah banyak produk lokal yang murah tapi tidak murahan. Seperti contoh produk keluaran Viva yang sudah melegenda sejak puluhan tahun, atau produk-produk dari Paragon Group seperti Wardah, Kahf, Makeover, sampai Emina untuk segmen remaja bisa menggantikan produk luarmu.
Namun, perlu diingat, masing-masing produk dan merek punya kandungan tertentu yang kemungkinan tidak cocok untuk kulitmu. Garis besar perawatan wajah bukan hanya soal uang, tapi juga kecocokan yang berkaitan dengan kesehatan kulit.
3. "Lebih ke ngabisin yang ada dulu, terus saving challenge terus nanti beli baru dari hasil nabungnya," kata warganet @/nadiraspace.
Cara ini cukup unik. Selain untuk menghemat budget, cara ini juga ampuh untuk menangkal FOMO membeli barang-barang tidak perlu.
Triknya adalah setiap kali menghabiskan satu produk, tabunglah uang sesuai kategorinya. Misalnya, ketika kita menghabiskan skincare berukuran kurang dari 50ml, ada uang Rp25 ribu yang harus ditabung. Cara ini berlaku kelipatannya.
Agar tetap konsisten, ada baiknya menulis tanggal dan nama produknya di jurnal lalu siapkan toples tabungannya. Bisa juga disertakan catatan penyemangat misal sudah sesuai target untuk membeli skincare wish list kamu.
Baca Juga: Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024
4. "Aku malah sekarang lebih milih treatment aja, terus skincare yang biasa-biasa dan ga banyak layer. Bener-bener cuma punya moisturizer 1, serum 1, sunscreen 1. In this economy kalau wajah udah mulai nggak sehat better treatment daripada skincare yang hasilnya lama," ujar @/Kkaicastle.