Gucci dan Prada 'Ketahuan' Made in China, Strategi Unik Balas Tarif Trump Lewat TikTok?

TikTok China viral video pabrik lokal produksi merek mewah global (LV, Nike, dll) di tengah perang dagang AS-China.
Strategi Soft Power?
Menurut Dr. Kerry Brown, profesor studi China di King's College London, tren ini bisa dilihat sebagai bentuk soft power digital:
"China tidak hanya melawan tarif dengan tarif. Mereka juga melawan persepsi. Lewat TikTok, mereka menyampaikan pesan bahwa merek Barat pun bergantung pada tenaga kerja dan infrastruktur manufaktur China," jelasnya dalam wawancara dengan Wired.
Senada dengan itu, Rebecca Fannin, penulis buku Tech Titans of China, menilai bahwa konten-konten ini bisa jadi dimanfaatkan untuk mempengaruhi opini publik global.
Baca Juga: Sinopsis The Demon Hunters Romance, Drama Ren Jia Lun dan Song Zu Er
"Ini adalah bentuk kontra-narasi terhadap dominasi merek-merek Barat. Bagi konsumen global, melihat fakta produksi seperti ini bisa mengubah persepsi mereka terhadap nilai asli sebuah produk mewah," ujar Fannin kepada Business Insider.
Barang Asli atau Tiruan?
Namun, sejumlah ahli memperingatkan agar publik tetap waspada. Sebagian video TikTok tersebut diduga berasal dari produsen barang tiruan yang mencoba memanfaatkan isu perang dagang untuk menarik pembeli langsung dari pabrik.
David Sadigh, CEO agensi branding mewah Digital Luxury Group, menyampaikan:
"Ada perbedaan besar antara 'produksi OEM legal' dan pembuatan barang palsu. Tidak semua konten itu merepresentasikan rantai pasok resmi merek global," jelasnya dalam wawancara dengan The Independent.
Fenomena ini menegaskan bahwa TikTok tidak hanya sekadar platform hiburan, tetapi juga medan baru dalam pertarungan geopolitik dan ekonomi. Di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat, media sosial berubah menjadi senjata untuk mempengaruhi persepsi, memperkuat posisi ekonomi, bahkan mengubah cara konsumen global melihat merek-merek mewah.
Baca Juga: KBI Catat Lonjakan Volume Transaksi Komoditas Strategis di Tengah Gejolak Perang Dagang AS China