Suara.com - Sebuah cuitan di media sosial X @/tanyarlfes memposting sebuah tangkapan layar yang berisi komentar miring tentang Universitas Terbuka. Komentar ini merupakan tanggapan atas postingan video TikTok tentang bekerja sambil kuliah.
"'Kerja dari dulu kok enggak punya tabungan?' ucap mereka yang enggak ngerasain kerja sambil kuliah + ngekos," ujar isi keterangan yang ada di video tersebut.
Beberapa komentar pun mengatakan bahwa berkuliah di Universitas Terbuka alias UT memiliki banyak kekurangan. "UT mau jadi apa kak?" ujar salah satu netizen. "Gak pernah dilirik UT tuh kak wkwk," timpal netizen lainnya.
Menanggapi cuitan ini, beberapa netizen di media sosial X pun balas memberikan argumen bahwa berkuliah di Universitas Terbuka atau UT sama saja seperti berkuliah di universitas lainnya.
"UT ada dalam database HEIs dunia, soalnya UT jugag kan ada dalam list dikti. Alumninya bisa daftar beasiswa-beasissa dunia, lanjut kuliah ke LN, kerja di LN, dll. Yang nentuin bisa atau nggak cuma mindset, kemauan, dan actionnya aja, apapun latar belakang kampusnya. UT/Open Universitas ini hampir tiap negara juga ada," ujar salah satu netizen dalam cuitannya.
"Dih, universitas yang terbaek aja sekarang problematik, yang ijazah palsulah, guru besar cabuli mahasiswalah, dokter residen yang perkosa pasien lah, yang komen juga problem. Di manapun sekolahnya tuh yang penting akal adab terbentuk. Bukan asbun aja," ujar netizen lainnya.
"Aku di UT baru semester 4 tapi dari awal aku masuk kuliah udah keterima tuh di perusahaan luar negeri buat kerja, atasan ku enggak mempermasalahkan tuh aku kuliah di UT, meski kerja remote tapi aku udah perpanjang kontrak 3 kali," timpal netizen lainnya.
Jadi Perdebatan Netizen di X, Ini Keunggulan Kuliah di Universitas Terbuka

Universitas Terbuka (UT) menerapkan sistem pembelajaran mandiri dimana seluruh mahasiswa/i-nya bisa belajar kapan pun dan di mana pun menggunakan semua jenis device yang memiliki koneksi internet.
Baca Juga: Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
Cara belajar mandiri ini terbukti efektif karena terdapat banyak alumni UT telah menempati posisi-posisi penting di instansi-instansi pemerintahan maupun swasta.
Alumni UT sudah banyak sekali yang berhasil menggapai posisi penting dalam pemerintahan, swasta maupun sebagai figur publik. Flexibility, Online Learning, dan Affordable Tuition merupakan beberapa kata kunci yang mendefinisikan UT secara garis besar.
Universitas Terbuka merupakan satu-satunya PTN Indonesia yang sukses menerapkan sistem Open and Distance Education yang bersertifikasi pada skala internasional. Hal ini terbukti dengan UT sebagai penerima sertifikat yang ke-5 kalinya dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) untuk kualitas layanan pendidikan jarak jauhnya.
Tidak hanya itu, banyak sekali pegawai yang berstatus sebagai mahasiswa UT karena kekuatan UT dalam hal fleksibilitas, biaya pendidikan terjangkau, serta "Learning Schemes" yang beragam dan adaptif untuk masing-masing individu.
Tentunya metode pembelajaran di UT yang mengutamakan fleksibilitas dan kemudahan akses belajar ini tidak hanya menjangkau masyarakat Indonesia di dalam negeri tetapi juga sampai manca negara melalui UT Layanan Luar Negeri (UT LLN) sebagai wadah bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berkuliah di UT namun berada di luar Indonesia.
Fleksibilitas kuliah di UT dengan tidak harus hadir secara fisik sangat menarik perhatian para Gen Z dan Millenials yang inginnya mendapatkan kemudahan belajar dan fleksibilitas belajar sesuai kondisi dan gaya mereka yang serba digital menggunakan beragam gadget sambil masih melakukan aktivitas sosial lainnya dalam komunitasnya.
Kisaran Biaya Kuliah di Universitas Terbuka
Selain fleksibilitas, biaya kuliah UT yang sangat terjangkau dibanding dengan PTN lainnya pun sangat menarik perhatian para calon mahasiswa.
Kisaran biaya pendidikan UT untuk Program Studi Diploma/Sarjana yang hanya kisaran Rp.1.300.000 – 1.900.000 per semester tentunya dapat menyentuh para lulusan SMA atau sederajat yang ingin mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas tanpa batas dari satu-satunya PTN di Indonesia dengan sistem PTTJJ.
Untuk yang ingin melanjutkan studi ke Program Pascasarjana, UT pun memfasilitasi dengan biaya pendidikan dalam skema fixed rate sebesar Rp8.500.000 per semester untuk Program Magister dan Rp12.500.000 per semester untuk Program Doktor.
Dengan biaya yang terjangkau ini tentunya banyak sekali mahasiswa UT yang menjalani perkuliahan sambil melakukan aktivitas sosial lainnya.
Kontributor : Rizky Melinda