7 Kuliner Salatiga yang Bikin Nagih, Lebih dari Sekadar Udara Sejuk

Minggu, 13 April 2025 | 14:26 WIB
7 Kuliner Salatiga yang Bikin Nagih, Lebih dari Sekadar Udara Sejuk
Bakmi Djowo makanan yang juga dicari banyak wisatawan ketika ke Salatiga. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salatiga, kota kecil yang terletak di lereng Gunung Merbabu, tidak hanya dikenal dengan udaranya yang sejuk, tapi juga kekayaan kuliner yang menggoda.

Bagi wisatawan, mencicipi makanan khas setempat adalah bagian penting dari pengalaman berkunjung.

Nah, berikut ini 7 makanan khas Salatiga yang wajib dicoba, lengkap dengan bahan utama dan keunikannya.

Sop Senerek

Sop Senerek di Salatiga berbeda dengan sop lainnya. (Twitter)
Sop Senerek di Salatiga berbeda dengan sop lainnya. Keunikan sop ini terletak pada kombinasi kacang merah yang empuk dengan kuah bening gurih (Twitter)

Sop ini merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda. Nama "senerek" sendiri berasal dari kata "snert", sebutan untuk sup kacang di Belanda.

Keunikan sop ini terletak pada kombinasi kacang merah yang empuk dengan kuah bening gurih yang menghangatkan. Sangat cocok disantap di cuaca dingin khas Salatiga.

Bahan utama: kacang merah, daging sapi, wortel, dan bayam.

Enting-Enting Gepuk

Makanan khas di Salatiga di antaranya adalah Enting Enting Gepuk. (Twitter)
Makanan khas di Salatiga di antaranya adalah Enting Enting Gepuk. (Twitter)

Camilan legendaris dari Salatiga ini terkenal renyah dan manis. Dibuat dengan cara menggiling kacang tanah lalu digepuk (dipadatkan) dengan gula merah panas.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Khas Binjai, Terlalu Enak untuk Dilewatkan

Enting-enting ini memiliki tekstur padat namun mudah digigit. Biasanya dikemas rapi sebagai oleh-oleh khas.

Bahan utama: kacang tanah dan gula merah.

Tahu Gimbal Khas Salatiga

Tahu Gimbal memang sudah kerap ditemui di Jateng, namun racikan dari daerah Salatiga berbeda dari yang lain. (Twitter)
Tahu Gimbal memang sudah kerap ditemui di Jateng, namun racikan dari daerah Salatiga berbeda dari yang lain. (Twitter)

Sekilas mirip dengan tahu gimbal Semarang, tapi versi Salatiga lebih sederhana dan ringan.

Gimbalnya (udang goreng berbalut tepung) tidak terlalu tebal, dan bumbu kacangnya cenderung lebih gurih. Hidangan ini biasa disantap sebagai menu sarapan hingga makan siang.

Bahan utama: tahu goreng, lontong, tauge, kol, udang goreng (gimbal), dan bumbu kacang.

Sego Pecel Koyor

Ini adalah sajian unik dari Salatiga yang memadukan pecel Jawa dengan koyor yang dimasak empuk dan berbumbu manis pedas.

Sensasi kenyalnya koyor berpadu dengan segarnya sayuran rebus dan sambal kacang bikin nagih.

Bahan utama: nasi, sayur pecel, koyor (urat sapi), dan sambal kacang.

Bakmi Djowo Salatiga

Bakmi Djowo menjadi makanan dengan racikan khas di Salatiga. (Twitter)
Bakmi Djowo menjadi makanan dengan racikan khas di Salatiga. (Twitter)

Bakmi Djowo di Salatiga biasanya dimasak dengan tungku arang sehingga aroma smokey-nya khas.

Pilihannya ada mie goreng atau mie godhog (rebus), dan rasa kuahnya gurih ringan dengan bumbu tradisional seperti bawang putih, kemiri, dan merica.

Bahan utama: mie telur, ayam kampung, kol, tomat, bawang goreng.

Gudeg Salatiga

Meski gudeg identik dengan Yogyakarta, Salatiga juga punya versi tersendiri.

Cita rasanya tidak terlalu manis dan lebih seimbang antara gurih dan manis, cocok untuk lidah yang tidak terlalu suka rasa terlalu legit. Biasanya disajikan dengan nasi dan lauk pelengkap.

Bahan utama: nangka muda, telur, tahu, dan sambal krecek.

Ronde Jago

Kuliner Ronde Jago juga menjadi incaran wisatawan di Salatiga. (Twitter)
Kuliner Ronde Jago juga menjadi incaran wisatawan di Salatiga. (Twitter)

Salah satu kuliner legendaris Salatiga sejak 1950-an. Ronde ini punya cita rasa hangat dari kuah jahe, dengan isian bola ketan isi kacang yang lembut dan kenyal.

Sangat cocok disantap malam hari sambil menikmati sejuknya kota.

Bahan utama: tepung ketan (untuk bola ronde), kacang tanah, air jahe, dan kolang-kaling.

Kuliner Salatiga memang menggambarkan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa, serta pengaruh Belanda yang masih terasa. Jadi, kalau berkunjung ke kota ini, jangan lupa untuk menjelajahi rasa dari setiap sajian khasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI