Suara.com - Kondisi karier eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kini berada di ujung tanduk usai didera segudang kontroversi.
Pertama, ia menjadi salah satu pihak yang terseret kasus korupsi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
Tak berhenti di situ, ia dituding terlibat dalam hubungan gelap alias perselingkuhan dengan sosok wanita bernama Lisa Mariana.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini turut memeriksa keterlibatan Kang Emil dalam kasus korupsi BJB.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (11/4/2025) mengungkap pihaknya telah menggeledah rumah Kang Emil untuk mencari bukti-bukti yang mengarah ke kasus korupsi tersebut.
Kang Emil juga kini tengah melawan tudingan bahwa ia selingkuh dengan Lisa Mariana hingga memiliki seorang bayi melalui hubungan gelap tersebut.
Sederet kontroversi yang menerpa Ridwan Kamil kini seakan-akan menutupi berbagai prestasi yang pernah ia torehkan selama berkarier sebagai arsitek dan politisi.
Sebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil telah berperan dalam berbagai pembangunan masjid, termasuk salah satu masjid paling kondang di Jawa Barat.
Berikut daftar masjid karya Ridwan Kamil yang menjadi saksi bisu perjalanan kariernya.
Baca Juga: Lisa Mariana Somasi Ridwan Kamil, Minta Duduk Bareng dan Selesaikan Masalah
1. Masjid Raya Asmaul Husna, Serpong, Tangerang Selatan

Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Ridwan Kamil adalah seorang arsitek yang merintis bisnis Urbane Indonesia, sebuah biro arsitektur di Bandung yang merancang berbagai konstruksi bangunan dari rumah hingga masjid.
Melalui Urbane, Ridwan Kamil berhasil menyumbangkan berbagai rancangan arsitektur masjid yang ikonik nan estetik.
Salah satu masjid Ridwan Kamil yang ikonik yakni Masjid Raya Asmaul Husna yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan.
Sesuai dengan namanya, masjid ini menekankan konsep Asmaul Husna atau 99 Nama Baik Allah.
Konsep tersebut tercermin dari motif kaligrafi yang ada di dinding bagian luar masjid. Kaligrafi-kaligrafi tersebut bertuliskan huruf Arab lafal Asmaul Husna dengan gaya geometris.
Selain konsep Asmaul Husna, Masjid Raya Asmaul Husna juga mengusung konsep green mosque atau masjid hijau yang mengedepankan kelestarian lingkungan.
Masjid ini diresmikan secara langsung oleh Zaki Iskandar yang kala itu menjabat sebagai Bupati Tangerang.
Masjid Jami’e Darussalam, Tanah Abang, Jakarta Pusat

Kang Emil juga sempat melebarkan sayapnya ke Ibu Kota dengan desain Masjid Jami’e Darussalam, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Desain masjid ini terbilang unik dengan bangunan yang berbentuk segitiga bak sebuah piramida berbeda dengan masjid lainnya.
Adapun dalam atap masjid, terdapat dua jenis kaligrafi berbahasa Arab yang dipasang di sebuah ukiran berbentuk bulat dan persegi.
Masjid ini pernah menjadi kontroversi lantaran bentuknya yang menyerupai gereja dan tak seperti masjid pada umumnya.
Tetapi, Ridwan Kamil menegaskan bahwa bentuk masjid tak harus seperti kubah dan bisa mengikuti berbagai konsep yang baru.
Masjid Al Kamil, Sumedang

Ridwan Kamil juga berhasil menunjukkan kehebatannya dengan desain Masjid Al-Kamil, Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.
Masjid ini memiliki berbagai daya tarik, yakni yang pertama lokasinya yang terletak di pesisir Waduk Jatigede.
Tak hanya itu, masjid ini juga berbentuk seperti bunga teratai berwarna putih yang membuat kesan estetika tersendiri dari masjid ini.
Berkat daya tarik yang dimiliki oleh Masjid Al Kamil, masjid hasil karya Kang Emil ini menjadi sentra wisata religi bagi masyarakat sekitar.
Masjid Al Safar, Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi

Ridwan Kamil memang tak pernah berhenti dengan desain-desain masjid yang tak biasa, seperti pada Masjid Al Safar yang dibangun di Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi.
Masjid ini mengusung bentuk yang tak biasa, yakni mencampurkan berbagai bentuk geometris sehingga menciptakan arsitektur bak di dunia masa depan.
Sebagai masjid yang terletak di sebuah rest area, Masjid Al Safar menyediakan tempat bagi pelancong untuk menunaikan salat di tengah perjalanannya.
Senasib dengan Masjid Jami’e Darussalam, masjid ini juga pernah memancing kontroversi lantaran banyak simbol-simbol menyerupai Iluminati.
Kang Emil sontak menepis keberadaan simbol-simbol tersebut dan menegaskan masjid ini penuh dengan nuansa Islami.
Masjid Al Jabbar, Kota Bandung

Terakhir, ada mahakarya Kang Emil sebagai hadiahnya kepada masyarakat Kota Bandung yakni Masjid Al Jabbar.
Masjid ini mulai didesain pada tahun 2015 dan membutuhkan waktu lima tahun untuk pembangunan sebelum akhirnya bisa resmi dipakai oleh masyarakat sekitar untuk beribadah.
Konon, pembangunan masjid ini menghabiskan lebih dari Rp1 triliun dari APBD untuk biaya pembangunan.
Kang Emil tampak terinspirasi dari berbagai bangunan masjid yang ada di Turki lantaran arsitektur Masjid Al Jabbar mengusung kebudayaan Turki Usmani seperti yang ada di masjid Hagia Sofia di Istanbul, Turki.
Masjid Al Jabbar hingga kini menjadi ikon bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya yang tinggal di ibu kota tanah Parahyangan itu.
Kontributor : Armand Ilham