Situasi itu cukup sulit karena terjadi di tengah masa penjajahan Belanda. Alhasil, keluarga Titiek Puspa yang merupakan pribumi harus berjuang keras. Meskipun berdarah Jawa tulen, namun Titiek kerap disangka sebagai keturunan Tionghoa.
Titiek memiliki 5 saudara, yaitu Sumarmadi, Sumardjito, Sumartati, Sri Sumaryati, dan Sri Sumarni. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakatnya di dunia seni. Namun, kecintaannya di dunia seni sempat ditentang oleh kedua orangtuanya.
Tak patah arang, Titiek diam-diam mengikuti banyak kontes menyanyi. Ia bahkan berhasil menemukan nama panggung "Titiek Puspa" di usianya ke 14 tahun, nama yang terus dikenang hingga detik ini.
Saat usianya menginjak 20 tahun, Titiek memutuskan untuk menikah dengan seorang pria bernama Kasno pada tahun 1957. Sayang, pernikahan keduanya yang dilangsungkan di usia muda tidak harmonis. Rumah tangga keduanya kandas.
Kebetulan pada pernikahan pertamanya, Titiek sudah mulai aktif berkarya sebagai penyanyi. Keduanya bercerai tanpa dikaruniai anak.
Seiring berjalannya waktu, karier Titiek Puspa melejit. Namanya semakin tersohor usai lagu-lagunya langganan diputar di radio.
Pada 1960, Titiek menikah lagi dengan seorang jurnalis dari Radio Republik Indonesia (RRI) bernama Zainal Ardi. Dari pernikahannya dengan Zainal, Titiek dikaruniai dua orang putri bernama Ella Puspasari dan Petty Tunjungsari.
Namun, lagi-lagi Titiek harus berjumpa dengan perceraian setelah melahirkan anak keduanya. Ia kemudian menjadi single parent selama hampir 10 tahun.
Sambil terus melanjutkan karier musiknya, Titiek bertemu tambatan hatinya. Ia menikah lagi dengan musisi Mus Mualim pada tahun 1970. Pernikahannya dengan Mus berjalan langgeng selama 20 tahun.
Baca Juga: Lagi Liburan di Barcelona, Ashanty Kaget Titiek Puspa Meninggal: Akan Selalu Terkenang!
Namun takdir berkata lain, Mus Mualim meninggal dunia pada tahun 1990 silam. Titiek Puspa pun memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah ditinggal Mus untuk selama-lamanya.