Suara.com - Bridal Shower seakan menjadi tradisi wajib bagi banyak orang sebelum menggelar pernikahan. Salah satunya, konten kreator Jessica Jane yang baru-baru ini membagikan momen bridal shower bersama para teman terpilih melalui akun Instagram pribadinya.
Jessica Jane diketahu dipinang kekasihnya, Erwin Phang, pada Sabtu (12/4/2025) hari ini. Momen bridal shower Jessica Jane bahkan menuai banyak pujian lantaran terkesan elegan dan tanpa ada coretan tidak senonoh.
Bridal shower sendiri banyak dilakukan oleh orang-orang Indonesia sebelum menikah. Lantas, apa artinya dan bagaimana sejarah dari tradisi tersebut? Berikut informasinya.
Sejarah Bridal Shower
Melansir situs Dallas Oasis, bridal shower adalah sebuah acara pelepasan dan pemberian hadiah (gift & giving) untuk para pengantin wanita sebelum menikah. Biasanya, momen seperti ini dilakukan dua atau tiga minggu sebelum pernikahan digelar.
Tradisi tersebut digelar secara tertutup bagi orang-orang terdekat dan yang dipilih pengantin wanita saja. Bridal shower juga umumnya tidak diizinkan diikuti oleh teman laki-laki, bahkan termasuk calon pengantin pria dan ayah dari mempelai perempuan.
Pasalnya, bridal shower dianggap sebagai acara spesial untuk mempelai perempuan. Ia juga hanya perlu menikmati acaranya tanpa perlu mempersiapkan apapun. Orang-orang yang mengurus tradisi ini adalah para sahabat terdekat.
Orang-orang yang dipilih biasanya sudah bersama sejak kecil, teman sekolah, teman satu kantor, atau teman dari organisasi tertentu. Mereka akan diberi undangan berupa ajakan untuk menjadi bridesmaid atau pengiring pengantin wanita sekaligus pakaian.
Dalam acara bridal shower, calon mempelai wanita tidak perlu mengeluarkan uang sendiri untuk mempersiapkannya. Hal ini menjadi tugas atau kewajiban para bridesmaid. Umumnya, tempat untuk bridal shower adalah di kamar hotel atau apartemen.
Baca Juga: Berani Beda, Momen Bridal Shower Jessica Jane Tak Ada Hal Nyeleneh

Sementara itu, sejarah bridal shower dimulai saat praktik dowry masih sering dilakukan. Dowry sendiri merupakan sebutan untuk mahar atau benda yang diberikan oleh pihak calon mempelai wanita kepada mempelai pria.
Jika finansial keluarga calon mempelai wanita tidak memungkinkan untuk memberikan apapun, maka teman dan orang terdekat pengantin wanita akan menggantikannya. Aturan ini juga berlaku ketika ayah mempelai wanita tidak ingin melakukan dowry karena tidak menyetujui hubungan anaknya.
Jadi, teman-teman terdekat dari mempelai wanita tersebut akan menjadi pengganti peran ayah. Dengan begitu, mempelai wanita bisa menikah dengan pasangan pilihannya meski hanya memperoleh persetujuan dari para teman-teman.
Tidak ada catatan yang pasti soal kapan pertama kali bridal shower tersebut mulai dilakukan. Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa tradisi seperti ini awalnya berlangsung di Belgia, tepatnya di daerah Burssels sekitar tahun 1860'an.
Bridal shower juga sering disebut dalam beberapa buku yang diterbitkan di Belanda dari abad ke 16 hingga 17. Namun, tak sedikit pula yang menganggap kutipan dalam buku ini sebetulnya menjelaskan praktek bernama Hope Chest.

Hope Chest adalah sebuah kotak yang diisi oleh para wanita lajang dengan baju serta perlengkapan rumah tangga. Hadiah ini kemudian akan diberikan kepada keluarga calon mempelai pria ketika mereka sudah menemukan pasangannya.
Sejarah bridal shower juga pernah ditemukan dalam era medieval atau abad pertengahan di Inggris. Bukti ini ditemukan pada sebuah puisi berjudul Piers Plowman karya Langland. Meski tak menyebutkan secara jelas, tetapi ia menyinggung soal bruydale.
Tradisi yang juga disebut sebagai The Brides Ale itu dilakukan sebelum mempelai wanita menikah. Di mana, ia akan menjual bir kepada tamu undangan dengan harga yang sangat tinggi. Adapun di Amerika Serikat, bridal shower populer pada tahun 1980.
Meski kata "shower" bermakna membasuh atau mandi, namun acara tersebut dipastikan tidak membutuhkan air seperti siraman. Kata ini hanya sebagai kiasan karena calon mempelai wanita akan dihujani oleh hadiah dari para tamu undangan.
Di luar negeri, bridal shower biasa diisi oleh hiburan-hiburan seperti live music, permainan, dan lain sebagainya. Satu yang paling penting, para tamu undangan akan diberi beragam makanan. Biasanya menu-menu yang disediakan merupakan favorit pengantin wanita.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti