Apa Itu Somnophilia? Kelainan Seksual Diduga Diidap Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien

Jum'at, 11 April 2025 | 13:14 WIB
Apa Itu Somnophilia? Kelainan Seksual Diduga Diidap Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien
Priguna Anugerah Pratama atau PAP saat dihadirkan dalam jumpa pers kasus dugaan pemerkosaan keluarga pasien di Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arti dari somnophilia menarik untuk dibahas. Hal ini terjadi setelah polisi mengungkapkan bahwa Priguna Anugerah Pratama, seorang dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang viral karena kasus dugaan pemerkosaan keluarga pasien saat tidak sadar, diduga mengidap kelainan seksual tersebut.

Priguna Anugerah sendiri merupakan dokter residen dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Kepolisian menduga Priguna melakukan pemerkosaan terhadap korban yang dalam kondisi tidak sadar. Mereka juga menyebutkan bahwa Priguna menyadari dirinya mengidap somnofilia sejak lama dan bahkan pernah berkonsultasi dengan psikolog terkait hal itu.

Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan somnofilia? Simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Somnophilia?

Ilustrasi wanita tidur [pexels.com]
Ilustrasi wanita tidur [pexels.com]

Menurut National Library of Medicine, somnofilia adalah orientasi seksual yang jarang terjadi. Hal ini merupakan kondisi saat seseorang merasakan ketertarikan seksual terhadap individu yang tidak sadar dan tidak dapat memberikan respons. Kelainan seksual ini juga dikenal sebagai sindrom 'sleeping beauty' karena punya gairah seksual pada orang yang sedang tertidur.

Seseorang dengan somnophilia cenderung berupaya membuat orang lain tidak sadar, seringkali menggunakan obat-obatan tertentu. Pelaku kemudian memanfaatkan ketidaksadaran korban untuk tujuan seksual, baik sebagai objek fantasi maupun pasangan dalam hubungan seksual.

Penyebab terjadinya somnophilia masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa psychoanalytic mengatakan bahwa somnophilia mungkin terjadi akibat adanya gangguan saat seseorang tumbuh kembang. Lebih lanjut, somnophilia juga dapat muncul karena fetish lain, seperti iastophilia atau rangsangan yang timbul akibat melanggar aturan.

Bahaya Somnophilia

Somnofilia sangat berbahaya bagi korban karena dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam. Lebih lanjut, tindakan seksual yang dilakukan oleh pelaku somnofilia umumnya tanpa persetujuan korban, sehingga jelas merupakan bentuk kekerasan seksual.

Oleh karena itu, pelaku somnofilia pantas mendapatkan hukuman yang berat jika melakukan tindakan tersebut. Selain meninggalkan luka psikis dan emosional, korban juga berisiko mengalami trauma fisik akibat dipaksa melakukan hubungan seksual.

Baca Juga: Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!

Perlu dicatat bahwa somnofilia berbeda dengan nekrofilia. Meski sama-sama melibatkan ketertarikan pada individu yang tidak berdaya, nekrofilia secara khusus adalah ketertarikan seksual pada mayat, di mana pelakunya lebih tertarik pada jenazah daripada orang hidup. Namun, baik somnofilia maupun nekrofilia adalah kejahatan seksual yang memerlukan penanganan khusus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI