Kenalan Dengan Komunitas Traditional Games Returns: Ajak Anak Lestarikan Mainan Tradisional

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 11 April 2025 | 11:04 WIB
Kenalan Dengan Komunitas Traditional Games Returns: Ajak Anak Lestarikan Mainan Tradisional
Traditional Games Returns. (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka juga mengadakan TGR Workshop, yaitu sebuah kegiatan untuk mengajarkan anak-anak cara membuat permainan tradisional mereka sendiri.

“Misalnya kita ajarin cara membuat telepon kaleng, layang-layang, atau membuat permainan damdas. Jadi, supaya anak-anak itu merasakan bahwa permainan tradisional itu bisa juga dikreasikan sendiri, nggak harus beli,” tambah Nina.

Tak sekadar bermain, mereka juga menjalankan program TGR Care, yaitu sebuah aksi cepat tanggap bencana dan penyaluran bantuan bagi yang membutuhkan. Kegiatan ini rutin diadakan hingga 6 kali dalam sebulan.

Ada juga TGR Jalan-Jalan yang berfokus pada kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Dengan bekerja sama dengan pihak hotel, mall, atau tempat rekreasi lainnya, mereka menciptakan ruang baru untuk memperkenalkan permainan tradisional secara luas.

Selain itu, mereka juga aktif di berbagai platform media sosial untuk membagikan informasi dan edukasi seputar permainan tradisional.

Komunitas ini terbuka bagi siapa pun untuk bergabung bersama, baik sebagai tim TGR maupun relawan di kegiatan tertentu. Pendaftaran akan dibuka setahun sekali, biasanya di akhir tahun, dan diinformasikan melalui akun media sosial mereka.

Ke depan, mereka berharap permainan tradisional bisa lebih sering dimasukkan ke dalam pendidikan di sekolah, baik sebagai bagian dari pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begitu, anak-anak bisa mengajak teman sebayanya untuk bermain serta melestarikan permainan tradisional.

“Harapannya, semoga komunitas ini bisa semakin meluas dan bisa membuka banyak cabang lagi di luar Jabodetabek, makin banyak orang yang sadar tentang permainan tradisional, dan permainan tradisional juga nggak dianggap jadul. Pengennya sih, gerakan ini bisa bertahan terus, biar bisa mendampingi lebih banyak masyarakat untuk mengenal permainan tradisional,” tutup Nina.

Penulis: Kayla Riasya Salsabila

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Latto-latto atau Clackers Ball: Sejarah dan Cara Bermainnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI