Suara.com - Buah salak, dikenal juga sebagai snake fruit karena kulitnya yang bersisik, merupakan salah satu buah tropis yang banyak digemari di Indonesia.
Buah salak memiliki musim panen sepanjang tahun, tetapi puncak musimnya biasanya terjadi antara bulan Maret hingga April. Selain itu, salak juga bisa ditemukan di pasar selama bulan Januari hingga Februari.
Cara Memilih Buah Salak yang Manis
Rasanya yang unik, perpaduan antara manis dan sedikit asam, membuat salak menjadi camilan favorit banyak orang. Namun, tidak semua salak memiliki rasa manis yang diharapkan. Jika tidak pandai memilih, salak yang didapat mungkin akan terasa sepet dan asam.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memilih buah salak yang manis dan matang sempurna. Sebab memilih salak yang enak dan manis memerlukan beberapa teknik, terlebih jika ingin memastikan buah yang dipilih memiliki kualitas terbaik. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan dalam memilih salak.

1. Pilih Salak yang Kulitnya Mengkilap dan Tidak Kusam
Salah satu ciri salak yang manis dan segar adalah kulitnya yang tampak mengkilap. Salak dengan kulit yang kusam biasanya sudah lama dipetik dan bisa jadi sudah kehilangan sebagian kandungan airnya. Salak segar juga cenderung memiliki warna kulit yang seragam dan tidak belang-belang.
2. Tekstur Kulit Sedikit Kasar dan Kaku
Kulit salak yang masih muda atau belum matang biasanya terasa halus dan lentur saat disentuh. Sebaliknya, salak yang matang memiliki kulit yang lebih kasar dan kaku. Saat kamu memencetnya perlahan, kulit tidak mudah penyok. Ini menandakan salak sudah matang, di mana daging buah di dalamnya sudah padat.
3. Beraroma Harum
Salak yang manis biasanya memiliki aroma khas yang harum dan tajam. Jika kamu mencium aroma wangi dari salak, besar kemungkinan rasa daging buahnya pun manis. Hindari salak yang tidak berbau atau justru memiliki bau menyengat yang tidak sedap, karena itu bisa jadi tanda buah sudah mulai busuk.
4. Perhatikan Bentuk dan Ukuran
Salak yang manis biasanya berbentuk bulat atau sedikit lonjong dengan ukuran yang sedang hingga besar. Salak yang terlalu kecil kadang masih mentah atau belum sempurna matangnya. Selain itu, pilih salak yang permukaannya padat dan tidak kopong saat diketuk.

5. Goyangkan Salak
Tips ini mungkin belum banyak diketahui, tapi cukup efektif. Pegang buah salak dan goyangkan perlahan. Jika terasa ada yang longgar di dalam, bisa jadi salak tersebut sudah mulai mengering atau dagingnya tidak padat. Salak yang baik dan manis biasanya terasa solid saat digoyangkan.
Baca Juga: Sarisa Merapi, dari UMKM Lokal menuju Puncak Prestasi Dunia
6. Pilih Jenis Salak Sesuai Selera
Di Indonesia terdapat beberapa jenis salak, seperti salak pondoh, salak bali, dan salak gula pasir. Salak pondoh dikenal dengan rasa manisnya meskipun baru dipanen, sedangkan salak bali cenderung lebih besar dan teksturnya sedikit keras. Salak gula pasir terkenal sangat manis, meski ukurannya kecil. Pilih jenis salak yang sesuai dengan selera kamu.