Suara.com - Rumah Literasi mendadak menjadi sorotan warganet di media sosial X. Komunitas yang mewadai para pecinta literasi ini dicurigai menyelewengkan dana donasi.
Dugaan penyelewengan dana donasi ini mencuat usai seorang warganet berakun X @kuemarj menulis unggahan berisi kecurigaannya terhadap laporan keuangan Rumah Literasi.
Kronologi Rumah Literasi Diduga Selewengkan Dana Donasi

Kecurigaan warganet terhadap Rumah Literasi yang diduga menyelewengkan dana donasi bermula dari unggahan akun X @kuemarj beberapa hari lalu, tepatnya pada Senin (7/4/2024).
Warganet ini merasa janggal dengan penggalangan dana yang sering dibuat oleh Rumah Literasi. Pasalnya, saat ditanya perihal laporan keuangan, komunitas ini tak pernah merespons.
"Halo, Rifan. Saya yakin kamu suka baca buku dan kamu seharusnya juga tahu kalau crowdfunding seperti yang kamu lakukan selama ini seharusnya ada financial statement dan saya pernah tanya tapi kamu enggak pernah balas. Postingan kamu juga shady banget dan beberapa postingan kamu hapus," tulis warganet tersebut.
Ia lantas menungkap kejanggalan lain, yaitu ketika ada temannya yang diminta memfoto buku saat hendak berdonasi, padahal saat itu Rumah Literasi sedang tidak membuka donasi buku.
"Teman saya ada yang mau donasi buku tapi kamu suruh foto dulu. Tapi di postingan lain kamu juga bilang sedang tidak terima donasi buku," terang warganet.
Dalam unggahan tersebut, warganet ini memperingatkan akan mengungkap hal-hal mencurigakan lain jika dalam 1x24 jam Rumah Literasi tak merespons unggahannya.
Baca Juga: Profil Rumah Literasi: Diduga Selewengkan Uang Donasi, Donatur Tagih Transparansi
"Kalau postingan ini tidak direspons dalam 1x24 jam setelah di-publish, atau @rumahliterasii tidak bikin pernyataan terbuka di akun mereka, saya akan spill hal-hal yang mencurigakan dari postingan dan kegiatan mereka," tandasnya.
Lantaran ketika itu unggahannya tak direspons dari Rumah Literasi, hari ini Kamis (10/4/2025), warganet ini kembali membuat unggahan berisi kejanggalan-kejanggalan lain dari komunitas ini.
Salah satu kejanggalan yang diungkap oleh warganet ini adalah ketidaktransparanan Rumah Literasi dalam laporan keuangan.
"Ini adalah concern terbesar gue. Gue pernah tanya laporan keuangan di tweet dia tapi gak pernah dibalas, padahal komunitas literasi, educated, sehingga harusnya dia tahu kalau etisnya laporan keuangan itu bare minimum yang harus ditunjukkan ke publik," tulis warganet.
"Kalau gak bisa akuntabel, gak usah jual narasi 'warga bantu warga'. Gak bisa bikin sheet? Padahal foundernya masih kuliah ekonomi? Atau sibuk nyusun skripsi? Pun, dalam kegiatan komunitas e.g sumbangan panti, dia gak pernah sebutin berapa jumlah dana yang dikeluarkan, apa isinya," sambungnya.
Laporan Keuangan Rumah Literasi

Pada hari ini, Kamis (10/4/2025), melalui akun X-nya @rumahliterasi, Rumah Literasi membagikan link dokumen berisi laporan keuangan komunitasnya.
"Halo, kawan-kawan semua. Banyak yang bertanya berkaitan dengan penggunaan dari hasil donasi. Berikut kami lampirkan link untuk penggunaan dari hasil donasi," tulis Rumah Literasi.
Dalam link tersebut, ada setidaknya data dana donasi yang masuk dari bulan November 2024-April 2025. Ada pula data pengeluaran dana donasi dari bulan Desember 2024-Maret 2025.
Laporan keuangan yang dibagikan Rumah Literasi ini rupanya tak menjadikan kondisi membaik. Pasalnya, para warganet malah semakin menaruh curiga.
"Wkwkwkw pembelian rak buku ditulis akhir Maret, tapi sempet posting beli rak di 12 Maret. Misal udah beli sebelum itu juga harusnya di sheet tercantum dong, ini enggak. Nominalnya juga enggak sesuai," komentar warganet.
"Buktinya mana? Ini donasi loh, harus ada bukti-bukti pembeliannya. Apalagi ada yang untuk hampers dan takjil juga. Semua itu harus ada buktinya. Jangan cuma nulis doang," timpal warganet.
"Total pengeluaran di sheets Rp17 juta, padahal kalau dihitung lagi nyentuh Rp24 juta Min," imbuh warganet.
"Aku pernah transfer di tanggal 1 Januari kemarin, enggak ada di laporan dengan nominal yang sama," komentar warganet lain.