Niat puasa qadha dibaca pada malam hari sebelum berpuasa atau saat makan sahur. Adapun niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal yakni sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala"
Ketentuan Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha bisa dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadhan, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha, hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)dan hari Syak (hari yang diragukan).
Melaksanakan puasa qadha Ramadhan ini jumlahnya harus sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan selama Ramadhan.
Puasa qadha ini tidak harus dilakukan secara berurutan, namun sebaiknya segera melakukannya setelah Ramadhan berakhir.
Cara Melakasanakan Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa Ramadhan, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa qadha juga tidak harus dilakukan pada bulan Syawal, meskipun banyak orang memilih untuk menggantinya tepat setelah Ramadhan. Kamu bisa melaksanakan puasa qadha kapan saja, kecuali pada hari yang dilarang untuk berpuasa.
Baca Juga: Puasa Syawal Harus Berurutan? Berikut Penjelasannya
Menggabungkan Niat Puasa Qadha dan Puasa Sunnah
Beberapa orang mungkin bertanya apakah bisa menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah, seperti puasa Syawal atau puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh atau puasa sunnah lainnya.