Jadi Ruang Perempuan untuk Tumbuh dan Berdampak, Women Empowerment Conference 2025 Siap Digelar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 10 April 2025 | 15:34 WIB
Jadi Ruang Perempuan untuk Tumbuh dan Berdampak, Women Empowerment Conference 2025 Siap Digelar
Women Empowerment Conference (WEC) 2025. (Suara.com/Kayla Riasya Salsabila)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melati Tedja, sebagai representasi generasi muda, menambahkan bahwa pemberdayaan juga harus bermula dari penguatan identitas dan rasa percaya diri perempuan sejak dini. Ia menyerukan agar generasinya tidak hanya dilibatkan sebagai objek, tetapi sebagai bagian dari pengambil keputusan.

Sementara, Deputi kesetaraan Gender KemenPPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih yang mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menandaskan, kekerasan yang terjadi di perkotaan dan pedesaan karena faktor ekonomi.

“Sumber ekonomi yang jadi konflik dalam perebutan sumber daya. Kalau di kota, sumber daya di kota agak berbeda. Yaitu sumber daya perkotaan. Kalau di pedesaan sumber daya nelayan, petani. Jadi perebutan sumber daya yang mengakses ke ekonomi,” terangnya

Diuraikannya, isu perubahan iklim menjadi penting. Seperti di Jawa Timur. Dulu dataran sekarang sudah tenggelam jadi laut. “Lantas bagaimana melihat perempuan ketika perubahan ikim terjadi. Tentu dia akan kehilangan sumber ekonomi.”

“Kalau dia buruh tani, sekarang mana lahan yang akan digarap. Karena nggak ada lahan yang digarap dia akan migrasi. Mungkin ke daerah yang dia tidak kenal. Atau pindah ke perkotaan. Berarti dia akan adaptasi dengan sistem norma yang baru. Dia harus berebut dengan sunber ekonomi yang lain,” paparnya.

Amurwani Dwi Lestariningsih kembali mengutarakan, hal itu kembali ke soal skill. “Apakah dia punya skill yang dibutuhkan di perkotaan. Kalau skill dia tidak sesuai di perkotaan, akhirnya dia masuk sektor non formal yang dapat dijangkau oleh dia,” katanya.

Dia menegaskan, tantangan kedepan, bagaimana perempuan menyiapkan dirinya untuk bersaing dengan dirinya, sesama perempuan, para laki-laki.

Dan dengan skill yang terus meningkat, sambungnya, perempuan juga harus bersaing dengan AI yang mulai menggusur peran manusia.

“Kita harus menyiapkan leadership yang bagus. Kalau leadership bagus tidak akan digantikan oleh mesin. Kalau komunikasi kita bagus tidak digantikan oleh mesin. Itu yang harus dimiliki perempuan,” cetusnya.

Baca Juga: Masih Banyak Isu Diskriminasi, Perempuan Muda Didorong Untuk Terus Menggali Potensi Diri

Untuk diketahui, Women Empowerment Conference 2025 dirancang sebagai wadah strategis untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga komunitas perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI