Suara.com - Pekalongan bukan hanya dikenal dengan batiknya, tapi juga kaya akan kuliner tradisional yang menggoda selera.
Daerah yang dikenal juga dengan Kota Batik dan Kota Santri ini memang menyimpan sejumlah keunikan.
Apalagi sejarah yang beredar di wilayah ini yang memang banyak menarik para wisatawan.
Kalau kamu berkesempatan datang ke kota ini, jangan lupa cicipi beberapa makanan khas berikut yang masih eksis hingga sekarang, dan bahkan diburu oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
1. Garang Asem

Makanan ini punya cita rasa segar dan asam yang unik. Bahan utamanya adalah daging ayam atau sapi yang dimasak bersama belimbing wuluh, tomat, dan cabai.
Bumbu yang digunakan meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam, serta sedikit terasi.
Kuahnya bening, pedas, dan segar — cocok disantap hangat-hangat. Garang asem ala Pekalongan terkenal lebih berani dalam rasa dibanding daerah lain.
2. Tauto (Soto Tauco)
Baca Juga: Rahasia Kota Gadis, Ini 6 Kuliner Madiun yang Bikin Wisatawan Asing Ketagihan

Tauto adalah salah satu ikon kuliner Pekalongan. Ini adalah soto dengan kuah khas yang dicampur tauco (fermentasi kedelai), memberikan rasa gurih dan sedikit asam-manis.
Bahan utamanya adalah daging sapi, bihun, dan tauge. Bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, jahe, dan ketumbar.
Kuahnya kental, berwarna coklat keemasan, dan punya aroma khas yang bikin nagih.
3. Nasi Megono

Megono adalah olahan nangka muda yang dicincang halus dan dicampur kelapa parut serta bumbu rempah seperti kencur, bawang putih, daun jeruk, dan cabai rawit.
Biasanya disajikan dengan nasi hangat dan lauk seperti tempe goreng atau mendoan.
Rasanya gurih dan sedikit pedas. Megono sangat merakyat dan bisa ditemui di hampir semua warung makan di Pekalongan.
4. Pindang Tetel

Pindang Tetel adalah sup daging sapi dengan kuah hitam khas dari kluwek.
Potongan daging (biasanya bagian sandung lamur atau tetelan) direbus bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan daun salam.
Kuahnya gurih dan sedikit manis. Meski tampilannya sederhana, rasa dan aromanya bikin banyak wisatawan balik lagi ke Pekalongan.
5. Sate Hayam Wuruk

Sate ini menggunakan daging ayam yang dibumbui dengan racikan khas Pekalongan sebelum dibakar.
Biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang lebih encer dan diberi kecap manis serta irisan cabai.
Letaknya di Jalan Hayam Wuruk — karena itu dinamai Sate Hayam Wuruk — dan sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu.
6. Iwel-iwel

Ini adalah jajanan tradisional berbentuk segitiga, terbuat dari tepung ketan yang dibungkus daun pisang.
Di dalamnya diisi parutan kelapa manis. Rasanya lembut, gurih, dan manis.
Iwel-iwel masih dijual di pasar tradisional atau oleh pedagang kue basah di Pekalongan. Cocok buat teman ngopi pagi atau sore.
7. Kopi Tahlil

Walau bukan makanan berat, kopi tahlil layak dicoba. Minuman ini diseduh bersama campuran rempah seperti jahe, kayu manis, cengkeh, dan kapulaga.
Disajikan hangat dalam gelas kecil. Awalnya disajikan dalam acara tahlilan, tapi kini menjadi minuman khas yang bisa dinikmati siapa saja di warung kopi tradisional.
Setiap makanan di atas masih eksis hingga sekarang dan mudah ditemukan di warung, rumah makan, maupun pusat kuliner Pekalongan.
Rasanya khas, otentik, dan pastinya bikin pengalaman kulinermu makin berkesan.
Kalau kamu ke Pekalongan, jangan hanya bawa pulang batik, tapi juga kenangan rasa dari dapurnya.