Suara.com - Film Jumbo mencetak sejarah dengan menjadi animasi buatan Indonesia terlaris sepanjang masa. Di hari KE-9 penayangan, film yang disutradarai Ryan Adriandhy itu sudah tembus 1,6 juta penonton.
Karena popularitasnya, beragam hal menarik tentang film Jumbo pun terus ramai dikulik. Ryan pun membongkar fakta di balik pembuatan salah satu karakternya, yakni Nurman.
Nurman adalah salah satu sahabat Don yang sangat baik dan setia kawan. Ia selalu berada di sisi Don yang sering sekali di-bully oleh Atta. Nurman menjadi salah satu karakter kesayangan penonton karena sosoknya yang ceria, enerjik, dan sedikit iseng.
Nurman diceritakan hidup bersama kakeknya dan memiliki tiga ekor kambing dengan karakter dan penampilan yang tak kalah unik.
Tak disangka, hadirnya karakter Nurman adalah bentuk penghormatan Ryan pada seseorang, yaitu Verrys Yamarno.
"Nurman, penghormatanku dan caraku mengenang Mahar dan almarhum Verrys Yamarno," cuit Ryan di X (dulu Twitter), pada Kamis (10/4/2025).
Cuitan Ryan sontak menuai atensi, karena banyak penonton Jumbo yang mengaku melihat kesamaan karakter Nurman dengan Mahar.
"Kak, Nurman itu yang paling aku sayang dari semua. Ternyata referensinya juga kesayanganku," komentar salah satu netizen.
"Pantesan! Vibe-nya Mahar banget dan gue beneran kepikiran gitu pas nonton huhuhu you nailed it bang!" sahut yang lain.
Baca Juga: Pendidikan Mentereng Ryan Adriandhy, Genius di Balik Film Animasi Jumbo
"Pantesann, suka banget sama nurman karena dari smp pun sesuka itu sama mahar," tambah yang lainnya.
Kepergian Verrys Yamarno
Bagi yang belum tahu, Mahar adalah karakter dalam film Laskar Pelangi yang rilis pada 2008 lalu. Mahar diperankan oleh Verrys Yamarno, di mana tokoh itu memiliki karakter kuat, kreatif, dan selalu menyemangati teman-temannya.
Namun sayangnya, Verrys Yamarno meninggal di usia yang sangat muda, yakni 18 tahun. Kabar meninggalnya Verrys Yamarno pada 12 Januari 2015 lalu sangat mengejutkan banyak pihak.
Verrys ditemukan meninggal dunia di rumah kosnya oleh Zulfanny, kawan sekaligus pemeran Ikal di film yang sama tepat pukul 15.30 WIB.
Verrys meninggal dunia kala masih menempuh kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan Televisi dan Film semester 3. Verrys sendiri lahir pada 17 Maret 1996 di Desa Rasau, Gantong, Pulau Belitung.

Menurut Ikal, seminggu sebelumnya penyakit vertigo akibat kecelakaan motor yang dialami Verrys kambuh namun sudah sempat sembuh.
Namun saat mencoba membangunkan Verrys, Ikal mendapat kawannya sudah tidak bernyawa. Zulfanny juga bercerita sejak menjalani ujian akhir semester, Verrys sempat mengeluh tak kuat berada di ruang ber-AC.
Dari Zulfanny juga, Verrys diketahui kerap mengeluh pusing dan meriang. Namun kawannya itu menolak dibawa ke rumah sakit, Verrys malah ingin pulang ke Belitung.
"Kami ajak ke rumah sakit tapi nggak mau. Katanya obatnya ada di Belitung yaitu madu. Makanya dia pengin ke Belitung,"beber Zulfanny kala itu.

Dwi salah satu senior Verrys yang pernah tinggal satu kos mengungkap kondisi kesehatan Verrys memang tak baik karena suka begadang sehingga jarang tidur.
"Kebiasaan dia itu jarang tidur, susah tidur. Dia kadang malam-malam itu sukanya jalan-jalan, menclok sana-sini," ujar Dwi, saat ditemui di rumah duka di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Verrys memerankan tokoh Mahar yang dikenal tampan dan suka membawa radio kemana ia pergi,
Dalam film Laskar Pelangi, ia juga menyanyikan lagu soundtrack berjudul Bunga Seroja yang berkolaborasi dengan seniman musik Melayu legendaris, Marakarma.