Suara.com - Sosok dokter residen anestesi Priguna Anugerah Pratama tengah menjadi sorotan publik. Tepatnya usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar atas dugaan pemerkosaan terhadap keluarga pasien.
Aksi bejat itu dilakukan Priguna di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dengan modus menawarkan crossmatch darah. Korban sendiri sedang menjaga ayahnya di ICU dan membutuhkan darah untuk operasi.
Kasus tersebut menuai amarah banyak pihak hingga sosok Priguna Anugerah Pratama menjadi bulan-bulanan publik. Segala informasi tentang dokter residen ini dikulik, termasuk profilnya. Berikut rangkumannya.
Profil Priguna Anugerah Pratama
![Priguna Anugerah Pratama, dokter residen anestesi di RS Hasan Sadikin Bandung saat berada di Polda Jabar. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/10/66654-priguna-anugerah-pratama.jpg)
Priguna Anugerah Pratama lahir pada 14 Juli 1994 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat atau saat ini usianya 31 tahun. Ia diketahui berhasil menyelesaikan program sarjana kedokteran di salah satu universitas yang ada di Bandung.
Ia kemudian ingin melanjutkan karier di bidang anestesiologi. Priguna pun terdaftar sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Sebagai bagian dari PPDS, ia menjalani praktik klinik di RSHS Bandung. Priguna juga dikabarkan sudah menikah, namun tak diketahui soal momongannya. Kariernya sebagai pun dokter nyatanya harus terhenti.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Polda Jabar menyebur Priguna memperkosa korban berinisial FH (21) dalam kondisi tidak sadarkan diri usai disuntik cairan pembius melalui selang infus. Hal ini terjadi pada Maret 2025.
“Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025. Pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga di Gedung MCHC RSHS. Di ruang nomor 711, sekitar pukul 01.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas seluruh pakaiannya,” ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Rabu (9/4/2025).
Baca Juga: Bius Wanita Lalu Diperkosa, Kiai Maman Murka ke Priguna: Jangan sampai Dokter Mesum Tetap Praktik!
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan Priguna menyuntikkan cairan melalui infus setelah sebelumnya menusukkan jarum ke tangan korban kurang lebih 15 kali. Korban lantas merasa pusing dan tidak sadarkan diri.