Berapa Gaji Dokter Residen? Viral Dokter Jadi Tersangka Pemerkosaan Penunggu Pasien

Kamis, 10 April 2025 | 09:52 WIB
Berapa Gaji Dokter Residen? Viral Dokter Jadi Tersangka Pemerkosaan Penunggu Pasien
Ilustrasi dokter [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahasan mengenai gaji dokter residen menarik dibahas. Hal ini terkait dengan viral kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh dua dokter residen anestesi terhadap seorang perempuan yang sedang menunggu pasien di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.

Pelaku merupakan dokter yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Padjadjaran (Unpad). Dalam melakukan aksinya, dokter residen anestesi itu menggunakan modus pemeriksaan crossmatch darah sebelum akhirnya membius korban hingga tidak sadarkan diri.

Pelaku berdalih bahwa ayah korban membutuhkan darah. Dikarenakan tidak mengetahui prosedur crossmatch darah, korban pun mengikuti arahan pelaku. Setelah sadar, korban merasakan nyeri pada bagian kemaluannya.

Lalu, berapa sebenarnya gaji seorang dokter residen? Simak penjelasan berikut ini.

Gaji Dokter Residen

Ilustrasi dokter [freepik.com]
Ilustrasi dokter [freepik.com]

Dokter residen adalah dokter yang sedang menempuh pendidikan lanjutan untuk menjadi dokter spesialis. Pendidikan ini disebut Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Mereka belajar secara mandiri, tetapi tetap diawasi.

Setelah menyelesaikan PPDS, mereka akan bergelar dokter spesialis. Selama PPDS, dokter residen bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengalaman.

Tugas mereka meliputi merawat pasien secara langsung, seperti mendiagnosis dan mengobati penyakit (tentunya dengan pengawasan), serta bekerja di berbagai departemen rumah sakit seperti ICU, UGD, ruang operasi, dan bangsal. Mereka juga belajar berbagai kondisi medis dengan memeriksa pasien, mencatat riwayat kesehatan, melakukan prosedur medis, dan berdiskusi dengan pasien serta keluarga.

Lama pendidikan PPDS bervariasi, tergantung pada spesialisasi yang dipilih. Selama menjalani PPDS, dokter residen mendapatkan gaji yang umumnya lebih besar dari dokter umum.

Gaji dokter residen di rumah sakit pendidikan adalah sekitar Rp7,5 juta per bulan. Setelah lulus dan menjadi dokter spesialis, gaji mereka bisa berkisar antara Rp10 juta hingga Rp30 juta per bulan, tergantung pada spesialisasi, pengalaman, dan tempat kerja.

Baca Juga: Biaya PPDS di Unpad: Sekolah Mahal-Mahal, Dokter Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien

Di Indonesia, gaji dokter residen bervariasi. Rata-rata gaji mereka berkisar antara Rp5 juta hingga Rp8 juta per bulan. Namun, ada program residensi tertentu yang menawarkan gaji lebih tinggi karena tingkat persaingannya yang tinggi.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gaji dokter residen di Indonesia berkisar antara Rp23 juta hingga Rp25 juta per bulan, belum termasuk tunjangan dan insentif lain. Jika ditotal, gaji dokter residen bisa mencapai Rp80 juta per bulan. Meskipun gaji ini terlihat menggiurkan, perlu diingat bahwa tanggung jawab dan risiko yang dihadapi dokter residen juga sangat besar.

Viral Dokter Residen Anestesi Perkosa Penunggu Pasien

ilustrasi kekerasan seksual (freepik)
ilustrasi kekerasan seksual (freepik)

Media sosial dihebohkan oleh berita dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.

Dokter itu diduga melakukan pemerkosaan terhadap keluarga pasien, yang memicu kecaman luas dari masyarakat. Tindakan ini tidak hanya menyebabkan trauma pada korban, tetapi juga mencoreng nama baik universitas tempat pelaku menempuh pendidikan.

Kejadian bermula ketika korban sedang menjaga ayahnya di ruang ICU dan membutuhkan transfusi darah. Pelaku datang menawarkan bantuan untuk mempercepat proses crossmatch darah, yaitu serangkaian tes yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima.

Dalam proses tersebut, laboratorium akan memeriksa antibodi golongan darah untuk menentukan golongan darah pasien dan mengidentifikasi antibodi sel darah merah yang mungkin ada. Hasilnya kemudian dicocokkan dengan darah donor.

Setelah menawarkan bantuan terkait crossmatch darah, pelaku membawa korban ke lantai 7, sebuah gedung baru, dan memintanya untuk berganti pakaian pasien. Korban yang diduga tidak mengetahui prosedur crossmatch darah, mengikuti arahan pelaku.

Pelaku lalu memberikan obat penenang midazolam kepada korban. Saat korban tidak sadarkan diri, diduga terjadi pemerkosaan. Korban baru sadar beberapa jam kemudian dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB.

Kondisi korban yang sempoyongan terekam oleh CCTV. Kamera pengintai juga merekam pelaku yang sempat mondar-mandir di sekitar ruangan saat korban belum sadar. Korban merasakan nyeri di bagian kemaluannya dan meminta pemeriksaan visum oleh dokter spesialis kandungan (SpOG).

Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, mengonfirmasi bahwa pelaku adalah dokter PPDS Anestesi berusia 31 tahun dan telah ditahan sejak 30 Maret 2025. Penyidik juga berhasil mengumpulkan barang bukti berupa obat bius dan kondom berisi sperma pelaku.

Pihak Unpad dan RSHS Bandung menyatakan telah menerima laporan terkait kasus ini sejak Maret 2025 dan mengecam segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan pelayanan kesehatan maupun akademik. RSHS juga akan mendampingi korban dalam proses pelaporan yang sedang ditangani oleh Polda Jabar.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI