Tol Beton Bikin Mobil Awet? Ini Faktanya dan Tips Berkendara Aman

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 23:31 WIB
Tol Beton Bikin Mobil Awet? Ini Faktanya dan Tips Berkendara Aman
Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani di area exit tol Tamanmartani, Kamis (27/3/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan perkerasan kaku dengan material utama berupa beton kini semakin luas diterapkan dalam pembangunan jalan tol.

Teknologi ini dinilai mampu menghadirkan jalan yang lebih kokoh, stabil, serta tahan terhadap beban berat dan kondisi cuaca ekstrem.

Jenis perkerasan ini telah digunakan di sejumlah ruas jalan tol utama seperti Semarang–Solo, Jakarta–Cikampek Elevated, hingga beberapa bagian dari jaringan jalan tol Trans Sumatera.

Dengan permukaan yang lebih rata dan minim deformasi, perkerasan kaku mampu mendukung kelancaran lalu lintas dan memberikan dampak positif terhadap performa kendaraan.

"Permukaan rigid pavement memberikan kestabilan lebih baik bagi kendaraan, mengurangi guncangan berlebih, serta meminimalkan keausan pada sistem suspensi," ujar Syarif Hidayat, Kepala Pemasaran Teknis Semen Merah Putih, dilansir dari Antara.

Namun demikian, pengendara tetap perlu memperhatikan kondisi kendaraan saat melintasi jalan beton, terutama selama arus balik mudik Lebaran. Berikut beberapa tips agar perjalanan tetap aman dan nyaman di atas perkerasan kaku:

Cek tekanan dan kondisi ban

Jalan beton yang rata memberikan traksi maksimal apabila tekanan ban sesuai. Ban yang kempis atau sudah aus lebih rentan rusak saat melintasi jalur panjang dan stabil seperti ini.

Jaga kecepatan stabil, hindari manuver mendadak

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Infinix GT 30 Pro: Chipset Dimensity 8350, Layar 144Hz, Baterai Jumbo!

Perkerasan beton sangat cocok untuk kecepatan konstan. Berkendara secara agresif atau berpindah jalur secara tiba-tiba bisa mempercepat keausan rem dan ban.

Pastikan sistem suspensi berfungsi baik

Karena karakteristik jalan beton yang lebih keras, suspensi yang sehat dibutuhkan untuk meredam getaran dan menjaga kenyamanan, terutama saat melewati sambungan-sambungan jalan.

Istirahat secara berkala

Permukaan jalan yang mulus bisa membuat pengemudi terlena dan berkendara terus-menerus tanpa istirahat. Padahal, baik pengemudi maupun kendaraan butuh waktu jeda agar tetap prima dan tidak overheat.

Nyiayu Chairunnikma, Kepala Pemasaran PT Cemindo Gemilang Tbk., menambahkan bahwa penerapan perkerasan kaku tak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap keselamatan dan efisiensi.

“Rigid pavement juga lebih ramah lingkungan karena masa pakainya jauh lebih lama dibandingkan aspal. Hal ini otomatis mengurangi frekuensi perbaikan dan volume limbah konstruksi,” ujarnya.

Dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan teknologi perkerasan yang tepat, pembangunan jalan tol diharapkan semakin mendukung mobilitas masyarakat secara aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor

Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.

Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.

Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.

Tidak banyak yang tau, destinasi wisata di Kabupaten Bogor ternyata bukan hanya Puncak yang menyuguhkan wisata alam yang Instagramable dan membuat nyaman pengunjungnya.

Para wisatawan tidak perlu khawatir adanya pungutan liar yang terkenal di Kabupaten Bogor, berikut destinasi wisata alam alternatif, tanpa macet dan pungli:

1. Gunung Salak Endah (GSE) TNGHS

Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) jalur Gunung Salak Endah (GSE) menjadi urutan pertama wisata alternatif selain Puncak.

Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan pedesaan yang indah di atas Bukit saat hendak memasuki gerbang TNGHS jalur GSE atau Lokapurna.

Pengunjung tidak perlu khawatir adanya kemacetan mengular seperti di Puncak. Tak hanya itu, pengelolaan GSE, Darul Dinar bahkan memastikan tidak ada pungli di Jalur Lokapurna. Pengunjung hanya membayar masuk gerbang dan destinasi wisata alam yang akan dipilih.

"Pengunjung hanya membayar uang masuk gerbang dan membayar destinasi wisata yang diinginkan. Saya pastikan tidak ada pungli, pembayaran sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas dia.

Selain menikmati alam, para pengunjung yang hendak bermalam juga bisa memesan atau memboking penginapan yang terjangkau di kawasan GSE itu.

"Harganya mulai dari Rp300 untuk satu kamar hingga Rp7 juta untuk acara ramai seperti family gathering," jelas dia.

2. Lembah Cipanas Kepala 3, Ciasmara Pamijahan

Masih di Kecamatan Pamijahan, Destinasi wisata alam lainnya yakni Lembah Cipanas Kelapa 3 di desa Wisata Ciasmara yang menyuguhkan pemandangan indah dan camping lebih nikmat.

Bagaimana tidak, wisatawan bisa berkemah di hadapan gemercik air sungai dengan pemandangan sawah yang hijau khas perkampungan desa.

Destinasi wisata ini juga menyuguhkan pemandian air panas. Di tengah dinginnya cuaca Bogor, mandi air panas menjadi solusi menikmati kuasa tuhan.

Harga tiket masuk untuk yang camping saat weekend dikenakan biaya sebesar Rp 35.000, weekday Rp 30.000, tidak camping Rp 20.000 , dan tiket parkir kendaraan Rp 5.000.

3. Destinasi Wisata Lainnya

Jika kamu hanya butuh meresfresh pikiran dari pekerjaan-pekerjaan dan tidak ingin bermalam, Kabupaten Bogor menyediakan banyak lokasi untuk sekedar menghirup udara segar.

Bagi pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya, para wisatawan bisa mengunjungi puluhan destinasi wisata yang berada di Sentul. Namun, para pengunjung disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah destinasi wisata yang hendak dikunjungi itu rawan pungli atau tidak.

Sebab, meski banyak destinasi wisata alam yang sejuk, tidak sedikit pengunjung kapok karena banyak oknum yang melakukan pungli kepada wisatawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI