Sementara itu, aturan pantang diterapkan lebih luas, yakni untuk mereka yang telah berusia minimal 14 tahun. Pantang dilakukan setiap hari Jumat selama masa Prapaskah hingga Jumat Agung, total selama tujuh hari. Berpantang berarti menghindari hal-hal yang biasa dinikmati, seperti daging, makanan manis, rokok, hiburan, atau lainnya sebagai bentuk penebusan dosa.
Cara puasa ini menjadi sarana refleksi agar umat Katolik semakin dekat dengan Tuhan, serta sebagai bentuk latihan rohani yang melatih pengendalian diri.
Perbedaan Cara Berpuasa Katolik dan Islam
Untuk memperjelas konteks “cara berpuasa”, berikut perbandingan antara puasa dalam ajaran Katolik dan Islam, berdasarkan beberapa sumber:
1. Waktu Berpuasa
Dalam Islam, puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. Sementara dalam Katolik, tidak ada waktu baku. Puasa dapat dilakukan kapan saja, tergantung kehendak pribadi.
2. Durasi atau Lamanya Berpuasa
Islam menetapkan puasa wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Sementara itu, durasi puasa Katolik tidak tetap—bisa 8 jam, satu hari penuh, hingga 40 hari, tergantung kemampuan dan kesanggupan individu.
3. Teknis Pelaksanaan
Umat Muslim mengikuti aturan yang seragam secara global. Sedangkan umat Katolik dapat berpuasa secara pribadi, kelompok kecil, atau komunitas sesuai tradisi yang berlaku.
Baca Juga: Puasa Qadha Ramadan di Bulan Syawal, Ini Niat dan Waktunya
4. Rangkaian Ibadah yang Menyertai