Suara.com - Vaksinasi adalah salah satu cara untuk memastikan kucing peliharaan agar tetap sehat dan terlindungi dari paparan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh infeksi virus.
Untuk informasi, vaksinasi adalah prosedur memasukkan virus yang telah dilemahkan atau bagian tidak berbahaya dari virus ke aliran darah kucing untuk memicu terbentuknya imunitas atau kekebalan tubuh.
Virus yang telah dilemahkan dalam vaksin ini tidak akan menyebabkan penyakit pada kucing, tetapi tubuh akan mengenali bagian virus sehingga dapat membentuk antibodi yang kelak bisa dipakai untuk melawan jika benar-benar terinfeksi virus tersebut.

Dengan demikian, sudah jelas bahwa vaksinasi adalah tahap penting yang harus dilakukan pawrents kepada anak-anak bulu alias anabul peliharaannya.
Namun terdapat beberapa kondisi yang membuat kucing tidak seharusnya divaksinasi, salah satunya saat hamil. Kucing seharusnya divaksin sebelum hamil untuk mencegah penyakit, cacat pada bayi, sampai risiko kematian janin karena infeksi penyakit.
Lalu jika kucing sudah terlanjur hamil, kapan sebaiknya memvaksinasi kucing setelah melahirkan?
Mengutip laman Pet MD, sangat direkomendasikan untuk menunggu sampai kucing melahirkan sebelum divaksinasi.
Umumnya, vaksin tidak seharusnya diaplikasikan kepada hewan yang sedang bunting karena adanya risiko yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun ada beberapa jenis vaksin yang bisa diberikan kepada kucing hamil, tentu saja sesuai persetujuan dokter.
Karena itulah, diterangkan di laman Pet Doctors Flagstaff, sebaiknya menunggu dahulu sampai kucing melahirkan dan selesai menyusui anaknya baru divaksinasi.
Baca Juga: Mudik Aman dan Tenang: Ini 5 Penitipan Kucing Terpercaya di Jakarta

Menurut situs Pet MD, anak kucing umumnya mulai melakukan transisi dari meminum susu induknya ke makanan padat di usia 4 minggu. Biasanya anak kucing sudah benar-benar bertransisi ke makanan padat (baik dry food maupun wet food) di usia 8 minggu.