Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 17:16 WIB
Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya
Ilustrasi puasa. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Puasa sunah memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat Islam. Amalan ini tidak hanya membawa keberkahan, tetapi juga menjadi pelindung dari api neraka dan penghapus dosa.

Hal ini dijelaskan langsung dalam sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan keistimewaan puasa sunah.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang berpuasa sunah karena Allah akan dijauhkan dari api neraka sejauh 70 tahun.

Hadis ini menunjukkan bahwa satu hari puasa sunah yang dilakukan dengan ikhlas mampu menjadi tameng yang sangat kuat dari siksa neraka.

“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim gugur.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad, Darimi, Ibnu Majah)

Keutamaan lain dari puasa sunah adalah keberkahan doa malaikat. Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Ummu Umarah binti Ka’ab, disebutkan bahwa saat seseorang berpuasa dan ada jamuan makan di hadapannya, para malaikat akan terus mendoakannya hingga makanan tersebut selesai disantap. Hal ini menjadi tanda betapa mulianya orang yang mampu menahan diri demi Allah.

“Sesungguhnya orang yang berpuasa, apabila makanan disuguhkan di hadapannya, maka malaikat akan mendoakannya hingga mereka selesai makan.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Darimi)

Tak hanya itu, puasa sunah juga menjadi penghapus dosa. Dalam hadis riwayat Abu Qatadah, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, sedangkan puasa Asyura’ menghapus dosa setahun yang lalu.

“Puasa Arafah diharapkan menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Puasa Asyura’ diharapkan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Ahmad)

Meski banyak keutamaan, penting untuk memahami bahwa puasa sunah bukan sekadar alat untuk menggugurkan dosa secara otomatis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI