Suara.com - Sosok Ryan Adriandhy menuai sorotan publik usai film animasi Jumbo rilis di bioskop pada 31 Maret 2025.
Ryan Adriandhy adalah sosok jenius di balik film Jumbo. Ia merupakan sutradara dari film animasi ini.
Lantas, seperti apa sosok Ryan Adriandhy ini?

Nama Ryan Adriandhy mungkin belum terlalu familiar di telinga sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Ia merupakan sosok di balik layar kesuksesan film animasi Jumbo yang kini tengah mencuri perhatian.
Pria di balik imajinasi visual yang memukau film Jumbo ini diketahui memiliki latar belakang menarik.
Ia merupakan pemenang ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim pertama pada tahun 2011 silam.
Tak hanya berkomedi, pria kelahiran 15 Juni 1990 ini juga diketahui sempat menyicipi dunia seni peran.
Ia terlibat dalam beberapa series karya Raditya Dika, meliputi Malam Minggu Miko dan Cinta Dalam Kardus.
Baca Juga: Ryan Adriandhy Dikenal Pro Palestina, Netizen Sayangkan Ada Produk Dukung Israel di Film Jumbo
Ryan Adriandhy merupakan lulusan S1 Graphic Design and New Media (GDNM), BINUS Northumbria Jakarta.
Ryan Adriandhy juga memiliki gelar Master of Fine Arts (MFA) dari Rochester Institute of Technology.
Selama berkuliah S2, pria 34 tahun ini pernah menciptakan film pendek Prognosis untuk tugas akhir kuliah.
Film ini berhasil meraih Piala Citra untuk Film Animasi Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia 2020.
Lulus dari kuliah, Ryan Andriandhy bergabung dengan Visinema Animation dan dalam proyek besar film Jumbo.
Sinopsis Film Jumbo

Jumbo merupakan film animasi Indonesia terbaru yang diproduksi oleh Visinema Studios.
Jumbo memecahkan rekor sebagai film animasi buatan Indonesia terlaris usai berhasil tembus 1 juta penonton.
Pengumuman rekor tersebut disampaikan langsung di akun media sosial resmi Jumbo pada 6 April 2025 kemarin.
Grafis animasi Jumbo dinilai berkualitas setara Pixar, terlebih lagi cerita yang diangkat membuat penonton sangat antusias.
Karena tingginya antusiasme kepada film ini, kabarnya Jumbo akan tayang di 17 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia.
Film ini mengisahkan Don, seorang anak laki-laki yang berusaha mewujudkan mimpi membuat pertunjukan dari buku dongeng peninggalan orang tuanya.
Dibantu oleh sahabat-sahabatnya dan seorang gadis dari dunia lain bernama Meri, mereka berjuang menghadapi berbagai rintangan.
Tak hanya menyentuh secara emosional, Jumbo juga dikemas dengan visual yang memukau dan cerita yang kuat.
Dalam tujuh hari penayangan, film yang dirilis pada 31 Maret 2025 ini sukses meraih 1 juta penonton, menjadikannya film animasi lokal terlaris sepanjang sejarah.
Kehadiran Jumbo sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa menjadi bukti bahwa karya anak bangsa kini semakin diterima dan dicintai di negeri sendiri.
Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan
![Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/42918-film-jumbo-dipuji-anies-baswedan.jpg)
Film animasi karya anak bangsa, Jumbo berhasil mencuri perhatian banyak pihak, tak terkecuali Anies Baswedan.
Melalui unggahan Instagram pribadinya, Anies membagikan kesan mendalam setelah menonton film ini bersama sang istri, Fery Farhati.
Dia memuji Jumbo sebagai sebuah karya luar biasa yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan film animasi dengan kualitas dunia.
"Jumbo adalah kejutan manis karya Ryan Adriandhy dan ratusan anak bangsa yang bukan sekadar film animasi, tapi sebuah pernyataan bahwa Indonesia bisa,” tulis Anies dalam unggahan tersebut.
Mantan Menteri Pendidikan Indonesia ini juga menyoroti kualitas animasi yang rapi dan penuh detail, serta cerita yang tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati.
Lebih lanjut, Anies Baswedan menggambarkan Jumbo sebagai film yang sarat makna.
Menurutnya, film ini membawa pesan penting tentang persahabatan, keberanian menghadapi perundungan, dan harapan yang tidak pernah padam.
Dia juga menilai bahwa Jumbo adalah sebuah karya yang menandai langkah awal menuju lahirnya Studio Ghibli dari Indonesia.
"Film ini bukan hanya pengalaman sinematik yang lengkap, tapi juga pertanda bahwa kita sedang menyaksikan kelahiran sesuatu yang besar," lanjutnya.
"Dan ketika itu benar-benar terjadi nanti, kita bisa berkata: kita sudah melihat benihnya di Jumbo," sambung Anies