Suara.com - Dokter Tirta Mandira Hudhi menanggapi kabar terkait dua residen anestesi yang diduga membius dan merudapaksa penunggu pasien rumah sakit yang ada di Bandung.
Melalui akun X-nya, Dokter Tirta menyebut insiden ini sebagai kisah yang paling memalukan di sepanjang sejarah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS," tulis Dokter Tirta melalui akun X-nya @tirta_cipeng, dikutip pada Rabu (9/4/2025).
Dokter Tirta menyebut kabar ini dapat menghancurkan kepercayaan publik, terutama para pasien terhadap seluruh dokter anestesi yang ada di Tanah Air.
"Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia," terang Dokter Tirta.
Lebih lanjut, lulusan S1 Fakultas Kedokteran UGM ini berharap agar para pelaku dihukum seberat-beratnya dan berharap adanya investigasi mendalam terkait masalah ini.

"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya dan investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak. Dukunganku untuk korban dan keluarganya," tandasnya.
Unggahan Dokter Tirta ini sontak viral. Ribuan suka dan ratusan komentar dari warganet terpantau telah membanjiri unggahan ini.
"Duh duh bikin malu dua univ terbaik di Bandun saja. Kuliah susah-susah, malah jadi orang tolol," komentar warganet.
Baca Juga: Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS
"Sumpah benar jadi trust issue. Kalau pas jadi pasien bagaimana? Apalagi semisal pasien masih muda gadis begitu. Please ini benar-benar harus dihukum berat," imbuh warganet.