Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 13:21 WIB
Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS
Ilustrasi pelecehan seksual (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial, dua dokter residen anestesi diduga melakukanpemerkosaan kepada seorang perempuan penunggu pasien di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kabar mengerikan ini langsung memicu keresahan dan kemarahan publik.

Pelaku merupakan mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Padjajaran (Unpad). Dalam aksinya, dokter residen anestesi itu menggunakan modus tes crossmatch darah, sebelum akhirnya membius korban hingga tidak sadar.

Pelaku beralasan ayah korban membutuhkan darah. Korban yang tidak mengetahui prosedur crossmatch darah langsung mengikuti arahan pelaku. Setelah sadar, ia merasa nyeri pada kemaluannya.  Berikut kronologi kejadian kasus tersebut.

Kronologi dan modus dokter anestesi memerkosa penunggu pasien

ilustrasi kekerasan seksual (freepik)
ilustrasi kekerasan seksual (freepik)

Sempat beredar bagaimana kronologi pembiusan dan dugaan pemerkosaan oleh residen PPDS Unpad. Awalnya, korban sedang menjaga ayahnya di ruangan ICU dan membutuhkan darah saat tengah malam untuk operasi.

Pelaku pun datang dengan modus menawarkan korban agar cepat mendapat pelayanan crossmatch darah. Crossmatch atau pencocokan silang sendiri merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum seseorang membutuhkan transfusi darah.

Laboratorium transfusi pun akan memeriksa antibodi golongan darah. Tujuannya untuk menentukan golongan darah orang tersebut serta mengidentifikasi kemungkinan antibodi sel darah merah yang ada di dalam darahnya. Setelah itu, hasilnya akan dicocokkan dengan darah donor.

Usai ditawari soal crossmatch darah, korban dibawa ke lantai 7 yang merupakan bangunan baru dan ia diminta untuk mengganti baju pasien. Korban diduga tidak mengetahui prosedur crossmatch darah sehingga ia hanya mengikuti arahan dari pelaku.

Lalu, pelaku memberikan midazolam atau obat penenang (bius) kepada korban. Dalam keadaan tidak sadar, korban diduga mendapat perilaku tak pantas, yakni pemerkosaan. Selang beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan tersebut. 

Baca Juga: Apa Itu Tes Crossmatch? Diduga Modus Kekerasan Seksual Residen Anestesi Unpad ke Penunggu Pasien

Keadaan korban yang sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB itu terekam CCTV. Kamera pengintai ini juga merekan pelaku yang sempat mondar-mandir di sekitaran ruangan saat korban belum sadarkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI