Mutiara memakai buah karya Didit di hari kedua resepsi pernikahan, tepatnya saat sesi pagi hari. Kala itu, Mutiara tampil dengan perpaduan dua jenis kain etnik Nusantara.
Mutiara kala itu memakai kain batik Jogja Sido Asih Latar Cemeng, lengkap dengan gaun panjang dari kain songket bermotif parang yang didesain oleh Didit. Sentuhan fusion serta pemilihan warna pastel pada gaun Mutiara membuatnya semakin terlihat manis.
Lulusan Magister Hukum Universitas Indonesia ini semakin tampil paripurna dengan hiasan berupa suntiang Melayu hasil rancangan desainer aksesori ternama Rinaldy Yunardi.
Selain busana tersebut, Mutiara juga memakai karya rancangan Didit di resepsi malam harinya. Kali ini Mutiara memakai busana berwarna putih yang membuat penampilannya terkesan elegan dan berkelas.
Gaun pengantin ala Grace Kelly ini dibuat dari bahan lace dan dilengkapi dengan veil. Dress putih panjang itu juga dilengkapi dengan hair piece yang didesain oleh Rinaldy Yunardi.
![Pernikahan Mutiara Baswedan dan Ali Saleh Alhuraiby. [Instagram/@mutiarabaswedan]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/04/08/79124-pernikahan-mutiara-baswedan-dan-ali-saleh-alhuraiby-instagramatmutiarabaswedan.jpg)
Sedangkan suami Mutiara, Ali Saleh Alhuraiby, terlihat memakai jas hitam tuxedo lengkap dengan dasi kupu-kupu. Berbeda dari busana Mutiara yang dirancang khusus oleh Didit, setelan Ali adalah buah karya Rusli Hadiwinata.
"Menjadi lebih menarik dengan konsep kekinian karena ada sentuhan modern," pungkas adik Anies, Abdillah Baswedan, yang menjadi juru bicara keluarga pengantin.
Didit sendiri bukan satu-satunya desainer berbakat yang berperan dalam pernikahan Mutiara. Selain dirinya, ada pula Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana, Khanaan Shamlan, dan Dhita Soebroto.
Konsep utama dari keseluruhan busana pengantin Mutiara adalah mengusung budaya Indonesia dengan sentuhan modern ala anak muda kekinian.
Baca Juga: Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo
"Anak-anak muda seperti Tia dan Ali itu biasanya lebih dinamis, termasuk dalam memilih tema busana pernikahan. Penggunaan pakaian-pakaian adat atau tradisional sebagai bentuk untuk melestarikannya. Pilihan Tia dan Ali untuk mengenakan pakaian adat Jawa dan adat Melayu menjadi bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia," kata Abdillah.