Suara.com - Seorang perempuan curhat tentang perlakuan tidak senonoh yang ia dapatkan saat naik transportasi umum. Ia bercerita bahwa selama naik transportasi umum, ia tidak pernah mengalami kejadian seperti ini dan hal tersebut adalah pertama kali baginya.
"Seumur-umur naik transum baru kali ini kena apes ya Allah. Sepanjang jalan kakiku digerayangin. Masih gemeter banget ya Allah. Nasib balik ke Jakarta kena arus balik jadinya susah dapet bus, sekalinya dapet, penuh. Eh, sekursi sama orang gila ini " tulisnya.
Pengirim cuitan ini juga melampirkan foto separuh wajahnya beserta wajah laki-laki yang telah melakukan hal tidak senonoh terhadapnya itu.
"Awalnya ni sumpah cuman tanya-tanya dari mana mau ke mana, aku enggak curiga sama sekali karena sepanjang aku hidup, selama jadi pengguna transum baru ini kena soal. Mana luarannya ni sampah udah tua banget, uban banyak, enggak kepikiran lah dia bakal macem-macem, taunya...," tulisnya lebih lanjut.
Menanggapi cerita ini, salah seorang warganet pun memberikan tanggapan yang cukup keras. Ia mengatakan seharusnya perempuan yang mengalami pelecehan di transportasi umum tersebut bisa membela diri.
"Bisa enggak sih enggak usah alay? Gue udah biasa ngadepin laki-laki kayak gini, gue lawan aja tanpa banyak bacot. Lu jadi cewek enggak usah menye-menye zaman sekarang liat cewek lenjeh begini emosi banget. Lu taunya apaan? Make up skincare-an doang? Buat diri sendiri aja enggak bisa kasih perlindungan, manja banget," tulis pemilik akun tersebut.
Berkaca dari cerita warganet yang mengalami pelecehan seksual di transportasi umum tersebut, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan saat menghadapi predator seks di tempat umum.
1. Hindari tempat yang berbahaya
Lingkungan yang sepi, gelap, atau kemungkinan menjadi tempat orang untuk bermabuk-mabukan adalah situasi yang sebaiknya kamu hindari. Alasannya, di lokasi tersebut memperbesar peluang bagi predator seks untuk melakukan aksinya.
Baca Juga: Pelecahan Seksual Terjadi Lagi di Stasiun Tanah Abang, Pelaku di Blacklist Naik Commuter lIne
Bagi kamu yang pulang kerja di malam hari, pilih jalan yang dilengkapi penerangan (lampu jalan) dan tidak sepi. Jika memang kamu tinggal di area yang cukup sepi, minta pasangan atau anggota keluargamu untuk menjemput. Cara ini bisa kamu terapkan menghindari kamu dari pelecehan seksual.
Begitu juga dengan tempat yang sangat ramai, misalnya di gerbong kereta api. Kamu sebaiknya memilih berada di gerbong wanita agar tidak berdesak-desakan dengan penumpang pria, yang mungkin salah satunya punya niat tidak baik terhadap kamu.
2. Jangan percaya penuh
Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa menaruh rasa percaya sepenuhnya, apalagi terhadap orang yang baru ditemui.
Jadi, untuk menghindari pelecehan seksual, akan lebih baik bila kamu sedikit menjaga jarak dengan mereka yang bukan anggota keluarga atau kerabat yang benar-benar dekat.
3. Kuasai beberapa metode melumpuhkan lawan
Walaupun sering diidentikan sebagai kelompok lemah, wanita harus bisa memberikan perlawan kepada pelaku tindak kejahatan seksual.
Kamu tidak perlu menjadi ahli bela diri tertentu, cukup belajar beberapa teknik atau gerakan yang dapat digunakan ketika menghadapi tindak kekerasan. Ini adalah cara yang penting untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual.
4. Berani bertindak tegas
Kamu tidak dilarang untuk bersikap ramah kepada siapa pun. Namun, kamu tetap harus menjaga image diri agar tidak dicap sebagai orang yang selalu berpikiran dan bersikap terbuka terhadap hal apa pun, apalagi bila berurusan dengan orang yang baru dikenal.
Apabila dipaksa atau mengalami perilaku tidak senonoh di luar dugaan, segera ambil tindakan. Ceritakan kejadian yang kamu alami pada anggota keluarga dan kerabat dekat terpercaya yang sudah dikenal lama. Kamu juga bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
5. Bersikap percaya diri
Menurut salah satu komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, wanita yang terlihat tidak percaya diri dan tampak lemah lebih berisiko mengalami kekerasan seksual ketimbang mereka yang percaya diri.
Pasalnya, mereka yang tidak percaya diri biasanya lebih takut melawan dan berbicara ketika menjadi korban kekerasan. Oleh karena itu, jadilah lebih percaya diri sebagai upaya pencegahan terjadinya pelecehan seksual.
Kontributor : Rizky Melinda