Najwa tumbuh dengan pendidikan agama di rumah. Ini tak lepas dari pengaruh sang ayah yang merupakan ulama besar. Sosoknya juga cukup cemerlang di sekolah. Terbukti, Najwa berhasil terpilih sebagai siswa yang mewakili Indonesia dalam program pertukaran pelajar di Amerika Serikat.
Najwa melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1996. Ia lulus pada tahun 2000 dengan membawa gelar Sarjana Hukum (S.H.).
Begitu lulus, Najwa justru merintis kariernya sebagai jurnalis magang di RCTI. Ia kemudian berpindah ke Metro TV pada tahun 2000. Sejak itu, rasa cinta kepada dunia jurnalistik semakin tumbuh.
Selama berkarier di Metro TV, Najwa mendapatkan peran penting dalam menyiarkan berita dan kasus yang menggemparkan. Salah satunya bencana tsunami besar di Aceh tahun 2004. Kala itu, ia turun langsung ke lapangan dan bertemu dengan korban tsunami Aceh.
Setelah 8 tahun berkarier sebagai jurnalis, Najwa memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Ia mengambil program S2 di University of Melbourne, Australia dengan peminatan hukum dan politik.
Ia juga berhasil meraih beasiswa bergengsi dari pemerintah Australia. Najwa kembali ke Indonesia pada tahun 2009 dengan membawa gelar Magister Hukum atau L.L.M.
Pasca kembali ke Indonesia, Najwa kembali berkarier sebagai jurnalis. Ia membangun program sendiri bernama Mata Najwa yang disiarkan Metro TV sejak tahun 2009.
Perjalanannya sebagai jurnalis dan host Mata Najwa di Metro TV terhenti pada 2017. Najwa memutuskan untuk mengundurkan diri dari Metro TV, lalu pindah ke Trans7 pada 2018.
Belum lama di Trans7, Najwa memutuskan untuk membangun media sendiri bernama Narasi pada 2018. Medianya terus berkembang hingga sekarang. Bahkan, Najwa memberdayakan anak-anak muda untuk berkontribusi dan bekerja di Narasi.
Baca Juga: Pertemuan Rahasia Prabowo-Megawati Terungkap! Ada Apa di Balik Layar?
Kontributor : Dea Nabila