Prioritaskan kebutuhan yang sifatnya wajib dan rutin, seperti makanan bergizi dan biaya sekolah. Jangan lupa sisihkan sedikit untuk dana darurat, meskipun jumlahnya kecil. Ingat, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Ini adalah kunci penting dalam keluarga besar. Anak-anak tentu punya banyak permintaan, mulai dari mainan hingga jajanan.
Namun, orang tua harus bisa menjelaskan secara sederhana mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang bisa ditunda atau ditiadakan.
Mengedukasi anak soal keuangan sejak dini juga bisa membentuk pola pikir hemat dan bijak pada mereka.
3. Manfaatkan Program Bantuan Pemerintah
Jika termasuk dalam kategori keluarga berpenghasilan rendah, manfaatkan bantuan sosial yang tersedia, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan BPJS Kesehatan PBI.
Bantuan semacam ini sangat meringankan beban biaya pendidikan dan kesehatan. Pastikan data keluarga sudah terdaftar dan diperbarui di kantor desa atau kelurahan agar tidak terlewat.
4. Masak Sendiri dan Belanja Cerdas
Baca Juga: Tak Respons WA Dedi Mulyadi, Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara usai Liburan Tanpa Izin
Biaya makan adalah salah satu pos terbesar. Memasak sendiri jauh lebih hemat dibandingkan membeli makanan jadi.