Lawan Arus Tren Korea, Estetika Indonesia Perlu Tampilkan Jati Diri Sendiri

Senin, 07 April 2025 | 13:06 WIB
Lawan Arus Tren Korea, Estetika Indonesia Perlu Tampilkan Jati Diri Sendiri
Ilustrasi kulit wajah sehat (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam lanskap industri kecantikan yang semakin kompetitif, tren kecantikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir banyak dipengaruhi oleh standar estetika luar negeri, khususnya Korea Selatan.

Mulai dari bentuk wajah "V-shape", kulit putih pucat bercahaya, hingga hidung mancung menjadi dambaan banyak pasien yang datang ke klinik-klinik kecantikan.

Namun, menurut dr. Muhammad Herli, MARS, Dipl.IAAAM—dokter estetika sekaligus ahli manajemen rumah sakit dan klinik—tren ini perlu disikapi dengan lebih kritis dan bijak.

"Banyak pasien datang dengan keinginan menyerupai wajah artis Korea. Padahal, struktur wajah orang Indonesia berbeda dan tidak semua prosedur cocok diterapkan begitu saja," ujar dr. Herli, pendiri CNS Clinic yang dikenal akan pendekatan personal dan aman dalam perawatan kulit dan wajah.

Menurutnya, terinspirasi dari tren luar negeri sah-sah saja, tetapi harus tetap mengedepankan pendekatan yang menghargai keunikan tiap individu.

Dokter Estetika dr. Muhammad Herli, MARS, Dipl.IAAAM (Instagram)
Dokter Estetika dr. Muhammad Herli, MARS, Dipl.IAAAM (Instagram)

Baginya, estetika yang ideal bukan tentang mengubah wajah menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda, melainkan memperkuat karakter alami seseorang.

"Estetika yang baik adalah yang mampu memperkuat karakter, bukan mengubah identitas," tegasnya.

Menyatukan Visi untuk Estetika Indonesia

Sebagai seorang yang juga menguasai bidang manajemen rumah sakit dan klinik, dr. Herli menekankan pentingnya peningkatan kualitas di seluruh aspek industri estetika. 

Baca Juga: Menemukan Jati Diri dalam Kemandirian: Review Novel Titipan Kilat Penyihir

Mulai dari tenaga medis yang profesional, regulasi yang jelas, pemanfaatan teknologi terkini, hingga sistem pelayanan yang holistik dan berorientasi pada pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI