Suara.com - Dalam ajaran Islam, neraka adalah tempat yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai bentuk hukuman bagi makhluk (manusia dan jin) yang durhaka, menolak keimanan, atau melakukan dosa besar tanpa bertaubat.
Neraka digambarkan secara jelas dalam Al-Qur'an dan hadis sebagai tempat penderitaan yang mengerikan, berlawanan dengan surga yang merupakan tempat kenikmatan abadi.
Neraka adalah manifestasi dari keadilan Allah. Ia menjadi tempat bagi mereka yang menentang perintah-Nya, menyekutukan-Nya (syirik), atau melakukan kezaliman tanpa pertobatan.
Dalam Surah Al-Baqarah (2:24), neraka disebutkan sebagai: "Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir."
Tujuannya adalah untuk menghukum perbuatan buruk dan memberikan pelajaran bagi yang lain agar kembali kepada kebenaran.
- Api yang Membakar: Neraka memiliki api yang jauh lebih panas dibandingkan api di dunia. Dalam Surah Al-Humazah (104:6-7), disebutkan: "Api Allah yang dinyalakan, yang menjalar hingga ke hati."
- Tingkatan: Neraka memiliki beberapa tingkat, seperti Jahannam, Saqar, Lazha, Hutamah, Hawiyah, Sa’ir, dan Jahiim, yang masing-masing diperuntukkan bagi jenis pelaku dosa tertentu sesuai tingkat kejahatannya (misalnya, Surah Maryam 19:71-72 dan Surah An-Nazi’at 79:36).
- Makanan dan Minuman yang Menyiksa: Penghuni neraka diberi makanan seperti dzari’ (pohon berduri yang pahit dan beracun) dan minuman seperti air mendidih atau nanah (Surah Al-Ghasyiyah 88:6-7 dan Surah Ibrahim 14:16-17).
- Hukuman Abadi atau Sementara: Bagi orang kafir dan musyrik, neraka bersifat kekal (Surah Al-Baqarah 2:167).