Infografis
Kala itu Kaisar Wu membahas tentang philtrum yang dipercaya menyimpan arti khusus. Di mana 1 cm jarak philtrum dipercaya menggambarkan hidup 100 tahun. Kaisar Wu membuat menterinya yang bernama Dong Fangshou tertawa karena pendapat tersebut.
Menteri Dong langsung memikirkan pria bernama Peng Zu yang kala itu dipercaya berumur panjang, yakni 833 tahun. Menteri Dong membayangkan betapa panjangnya wajah Peng Zu apabila pendapat Kaisar Wu benar adanya.
Meski mengundang tawa, pendapat Kaisar Wu sepertinya menjadi cikal bakal munculnya tradisi mie panjang umur yang ada hingga sekarang. Dalam bahasa Mandarin, Miàn yang berarti wajah juga bisa diartikan sebagai mie.
Kaisar Wu percaya bahwa wajah panjang (berangkat dari pendapatnya soal philtrum) bisa diartikan juga sebagai mie panjang yang berarti pula umur panjang.
Selain tercatat di masa Kaisar Wu dari Dinasti Han, kepopuleran mie pajang umur juga dipercaya ada di masa Dinasti Tang sekitar tahun 618 hingga 907. Hal ini dibuktikan dengan kutipan karya penulis puisi terkenal di masanya, Liu Yuxi.
"Memegang mie dengan sumpit sambil menyebutkan doa-doa untuk lahirnya masa depan yang cerah," begitu bunyi kutipan puisi karya Liu Yuxi.
Jadi begitulah ulasan singkat tentang sejarah mie panjang umur. Sesuai namanya, mie panjang umur dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai lambang kebahagiaan, kelimpahan rezeki tanpa henti, serta umur yang panjang. Tidak heran kalau mie yang satu ini hadir dalam momen-momen penting masyarakat Tionghoa, termasuk ketika ulang tahun.
Mie panjang umur sendiri memiliki cita rasa yang gurih dengan berbagai campuran ketika dimasak, ada telur puyuh, sawi, dan lain sebagainya. Biasanya mie ini juga berbentuk bulat, lurus, teksturnya kenyal dan tidak mudah putus.
Baca Juga: Bikin Meleleh, Sikap Rafathar ke Rayyanza dan Lily saat Pesantren Kilat Banjir Pujian
