Menjalani puasa Syawal menjadi bentuk syukur seorang hamba atas nikmat dan ampunan yang telah Allah berikan selama Ramadan. Rasulullah sendiri dikenal sebagai pribadi yang sangat bersyukur hingga tetap rajin beribadah meski dosanya telah diampuni.
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan sebagaimana puasa sunnah lainnya, yaitu dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berikut adalah bacaan niat Puasa Syawal di malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala."
Jika lupa membaca niat di malam hari, niat dapat dibaca sebelum tergelincir matahari (zuhur):
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca Juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri, Ini Bacaan Versi Malam dan Pagi Hari
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.