Suara.com - Siapa yang tidak mengenal Kentucky Fried Chicken (KFC)? Jaringan restoran cepat saji ini telah lama menjadi ikon ayam goreng di seluruh dunia.
Namun, baru-baru ini, Food Republic memberikan peringkat terhadap 12 jaringan ayam goreng di Amerika Serikat, dan hasilnya cukup mengejutkan: KFC berada di posisi terbawah.
Kualitas Ayam KFC yang Menurun
Dalam uji rasa yang dilakukan oleh Food Republic, ayam goreng KFC dinilai memiliki tekstur yang kenyal, kering, dan bahkan berserat. Selain itu, jumlah tepung yang digunakan pun sedikit, sehingga mengurangi cita rasa khas ayam goreng yang renyah.
Jauh dari slogan "enak sekali" yang mereka gaungkan selama ini, pengalaman pelanggan justru mengatakan sebaliknya. Tidak hanya dari segi rasa, atmosfer di restoran KFC juga mendapat kritik.
Beberapa cabang dinilai kurang nyaman, dengan staf yang kurang antusias dalam melayani pelanggan. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa KFC mengalami kemunduran dari segi kualitas produk dan pelayanan.
Usaha KFC untuk Kembali ke Puncak
Menyadari penurunan standar yang terjadi, KFC meluncurkan program "Jaminan Rasa Kualitas Kolonel" pada tahun 2016. Program ini berjanji akan mengganti pesanan pelanggan yang tidak memenuhi standar rasa dan kualitas yang telah ditetapkan.
Meski demikian, langkah ini belum cukup untuk mengembalikan reputasi KFC ke masa kejayaannya. Selain itu, terungkapnya resep rahasia KFC yang mengandung monosodium glutamat (MSG) sebagai bahan utama dalam 11 bumbu dan rempah-rempah mereka turut menambah kontroversi.
Baca Juga: Pertamina Rutin Lakukan Tes: Cek 6.198 SPBU untuk Pastikan Kualitas dan Kuantitas BBM
MSG sendiri sering menjadi bahan perdebatan di dunia kuliner, dengan banyak orang yang menghindarinya karena dianggap dapat menimbulkan efek samping tertentu.