Suara.com - Tren kecantikan anti-aging terbaru asal Korea mulai mendunia. Tren ini berupa perawatan wajah dengan menggunakan sperma salmon.
Beberapa artis Hollywood sudah mulai menjadikan sperma salmon menjadi runititas perawatan kulit favorit mereka, seperti Kim Kardashian dan Jennifer Aniston.
Menyadur Very Well Health, sperma salmon memiliki manfaat meningkatkan kolagen dan anti penuaan. Perawatan ini menggunakan protein dan nutrisi yang mampu meremajakan kulit.
Di Asia, bahan-bahan sperma salmon biasanya disuntikkan ke dalam kulit. Sedangkan di Amerika, bahan-bahan ini biasanya tersedia dalam bentuk masker atau serum, yang sering kali dipadukan dengan perawatan mikroneedling atau laser.
Apa saja bahan-bahan sperma salmon?

Perawatan wajah dengan sperma salmon juga dikenal dengan nama perawatan PDRN. Perawatan ini memanfaatkan polinukleotida, senyawa pembentuk DNA yang ditemukan dalam sperma salmon.
Berdasarkan penelitian, polinukleotida dipercaya dapat mendukung perbaikan kulit, regenerasi sel, dan produksi kolagen. Adapun polinukleotida bukanlah sperma dalam arti sebenarnya.
Polinukleotida diproses dan dimurnikan untuk mengekstrak DNA, yang kemudian dipecah menjadi polinukleotida. Bahan inilah yang menjadi komponen aktif dalam perawatan sperma salmon.
Perawatan wajah dengan sperma salmon sering kali dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti asam hialuronat atau peptida. Tujuannya untuk meningkatkan efek hidrasi pada wajah.
Baca Juga: Mengenal Perawatan Thermage FLX yang Viral Baru-baru Ini
Apa manfaat perawatan wajah sperma salmon?

Meskipun sains masih berkembang, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa perawatan wajah dengan sperma salmon dapat bermanfaat bagi kulit.
Setidaknya ada 5 manfaat yang ditemukan, yaitu:
1. Efek anti penuaan: Perawatan wajah sperma salmon dapat mengurangi garis-garis halus dan kerutan dengan meningkatkan produksi kolagen. Satu studi bahkan menemukan bahwa perawatan ini meningkatkan elastisitas kulit.
2. Tekstur kulit yang lebih baik: Lebih banyak kolagen dapat menghasilkan kulit yang lebih halus dan lebih bercahaya.
3. Hidrasi kulit: Satu studi menghubungkan perawatan ini dengan hidrasi kulit yang lebih baik.
4. Efek anti-inflamasi: Penelitian awal, sebagian besar pada hewan, menunjukkan bahwa PDRN dapat mengurangi peradangan dan berpotensi meredakan gejala kondisi seperti radang sendi, penyakit gusi, atau penyakit radang usus. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan pada manusia untuk memahami efek ini, dan manfaat tersebut belum tentu datang dengan perawatan wajah.
5. Penyembuhan luka: Studi pada hewan menunjukkan bahwa PDRN dapat membantu mempercepat perbaikan kulit, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efeknya pada manusia.
Apa kekurangan perawatan wajah sperma salmon?

Perawatan wajah dengan sperma salmon sejauh ini masih dianggap aman. Meski demikian, belum banyak penelitian ilmiah yang mendukung semua klaim tentang manfaat-manfaatnya.
Masalah lainnya adalah perawatan wajah dengan sperma salmon dapat menyebabkan reaksi alergi. Oleh sebab itu, untuk perawatan topikal, sebaiknya dilakukan uji tempel terlebih dahulu untuk memeriksa iritasi kulit atau alergi.
Selain itu, perawatan wajah dengan sperma salmon juga mungkin bisa menimbulkan masalah etika. Apalagi jika seseorang menghindari bahan yang berasal dari hewan, maka jenis perawatan ini tentu tidak tepat untuk dicoba.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) juga tidak mengatur perawatan PDRN yang dapat disuntikkan. Ini berarti keamanan dan efektivitasnya masih belum jelas, serta diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami risikonya.
Perawatan sperma salmon dengan suntikan juga mengandung risiko infeksi dan iritasi. Maka, sebaiknya perawatan ini harus dilakukan oleh dokter kulit bersertifikat atau profesional berlisensi lainnya.
Pada akhirnya, perawatan wajah dengan sperma salmon menarik perhatian karena manfaat anti aging. Namun, hasilnya berbeda-beda pada setiap orang, dengan beberapa potensi kekurangan. Mengingat terbatasnya bukti ilmiah dan masalah regulasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu.