Jika Anda berniat puasa qadha Ramadan, maka puasa tersebut hanya dihitung sebagai pengganti puasa Ramadan yang tertinggal, bukan puasa Syawal. Anda tidak otomatis mendapatkan pahala puasa Syawal kecuali ada niat terpisah untuk itu.
Sebagian ulama (misalnya dari mazhab Syafi’i) berpendapat bahwa satu puasa tidak bisa digabungkan untuk dua niat (qadha dan sunnah) secara bersamaan.
Namun, jika Anda ingin mengganti puasa Ramadan yang terlewat dan juga mendapatkan keutamaan Syawal, Anda bisa melaksanakan puasa qadha terlebih dahulu di bulan Syawal, lalu menambah puasa sunnah Syawal di hari lain dalam bulan yang sama.
Misalnya, Anda punya utang puasa Ramadan 3 hari. Anda bisa puasa qadha pada tanggal 2-4 Syawal dengan niat qadha, lalu melanjutkan puasa sunnah Syawal pada tanggal 5-10 Syawal dengan niat puasa Syawal.
Jika Anda ingin fokus mengganti puasa Ramadan di bulan Syawal, gunakan niat qadha seperti di atas. Setelah selesai mengganti utang puasa, Anda bisa melanjutkan dengan puasa Syawal 6 hari secara terpisah. Dengan begitu, kedua ibadah tetap terpenuhi dengan sempurna.
Tata cara puasa qadha Ramadan pada dasarnya sama dengan puasa wajib di bulan Ramadan, hanya berbeda pada waktu pelaksanaan dan niatnya.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Niat
Niat dilakukan di hati pada malam hari sebelum fajar, karena puasa qadha termasuk puasa wajib.
Niat ini tidak perlu diucapkan keras, cukup dalam hati dengan kesadaran bahwa puasa ini untuk qadha.