3 Beda Film Pabrik Gula Versi Cut dan Uncut, Pahami Dulu Sebelum Nonton!

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 02 April 2025 | 11:12 WIB
3 Beda Film Pabrik Gula Versi Cut dan Uncut, Pahami Dulu Sebelum Nonton!
Poster resmi film Pabrik Gula (Instagram/@mdpictures_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beda film Pabrik Gula versi cut dan uncut tengah ramai jadi perbincangan para penggemar film horor Indonesia. MD Picture selaku pihak yang memproduksi film Pabrik Gula memang mengeluarkan dua versi, yakni Reguler (Cut) dan Uncut.

Diketahui film horor ini yang dibintangi Erica Carlina, Arbani Yasiz, Ersya Aurelia ini resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 31 Maret 2025. Lantas apa beda film Pabrik Gula versi cut dan uncut? Simak penjelasan berikut ini.

3 Perbedaan Film Pabrik Gula Versi Cut dan Uncut

Konferensi pers film Pabrik Gula di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]
Konferensi pers film Pabrik Gula di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]

1. Beda Jam Tayang

MD Pictures merilis film Pabrik Gula dalam dua versi yang berbeda yakni versi reguler yang disebut Jam Kuning dan versi tanpa sensor yang diberi label Jam Merah. Pemberian nama tersebut bukan tanpa alasan, melainkan terinspirasi langsung dari elemen penting dalam alur cerita film tersebut.

Pabrik Gula versi reguler (cut) tayang di bioskop pada jam tayang siang atau sore sementara itu versi uncut mulai jam malam yakni pukul 20.00 waktu setempat. Versi Cut pun akan tersedia luas di bioskop, sedangkan kategori uncut hanya akan diputar dalam slot tayang terbatas di bioskop-bioskop tertentu.

Strategi tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan klasifikasi usia serta menjaga pengalaman menonton yang lebih eksklusif.

2. Beda Kategori Penonton

Film horor Pabrik Gula versi Reguler (cut) dikategorikan sebagai film untuk usia 17 tahun ke atas. Sedangkan versi Uncut memiliki kategori penonton untuk 21 tahun ke atas.

Pabrik Gula versi cut menyajikan cerita yang telah disesuaikan dengan standar sensor yang berlaku. Sementara itu versi uncut adalah versi tanpa sensor yang menawarkan alur cerita yang lebih mendalam dan adegan horor yang lebih eksplisit.

Baca Juga: Klarifikasi Armor Toreador Usai Disebut Cut Intan Nabila Banding di Kasus KDRT dan Perceraian

Menurut produser Manoj Punjabi, perbedaan utama di antara kedua versi ini terletak pada kedalaman penyajian cerita dan intensitas adegan. Versi uncut dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih intens dan komprehensif, dengan penambahan elemen horor yang lebih jelas dan alur cerita yang lebih lengkap.

Hal itulah yang menyebabkan Lembaga Sensor Film (LSF) memberikan klasifikasi yang berbeda untuk masing-masing versi.

"Kedua versi ini sebenarnya memiliki inti cerita yang sama, tetapi ada penambahan beberapa elemen yang membuat penceritaan di versi Uncut menjadi lebih utuh dan menegangkan," jelas Manoj Punjabi.

Penambahan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi penonton yang mencari tontonan horor yang lebih mendalam.

3. Jumlah Penayangan Adegan

Film Pabrik Gula versi Uncut menyajikan beberapa adegan yang tidak ditemukan dalam versi reguler. Dalam industri perfilman, istilah Uncut mengacu pada versi film yang ditayangkan tanpa adanya pemotongan adegan, sehingga lebih mendekati visi asli sutradara.

Adegan-adegan yang dihilangkan dalam versi reguler umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebijakan sensor atau penyesuaian target penonton. Meskipun durasi Pabrik Gula versi Uncut hanya satu menit lebih panjang, adegan-adegan tambahan itu memberikan perbedaan signifikan dalam klasifikasi penonton.

Alur Cerita dan Pemeran

Gala premier film Pabrik Gula dengan tema pesta rakyat digelar di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (20/3/2025). [Instagram]
Gala premier film Pabrik Gula dengan tema pesta rakyat digelar di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (20/3/2025). [Instagram]

Film Pabrik Gula mengisahkan tentang sekelompok pekerja musiman yang bekerja di sebuah pabrik gula di Jawa Timur pada tahun 2003. Fokus cerita terletak pada dua karakter utama, Fadhil (diperankan oleh Arbani Yasiz) dan Naning (diperankan oleh Erika Carlina), yang mulai mengalami serangkaian kejadian mistis setelah mereka tinggal di asrama pekerja.

Kejadian-kejadian horor tersebut dipicu oleh pelanggaran pantangan yang dilakukan oleh beberapa orang, yang membuat marah makhluk gaib penghuni pabrik gula. Saat mereka menyadari adanya kejanggalan, Fadhil bertekad untuk mengungkap rahasia kelam yang tersembunyi di dalam pabrik tersebut.

Film Pabrik Gula dijadwalkan untuk tayang di bioskop pada tanggal 31 Maret 2025, bertepatan dengan liburan Lebaran. Dengan dirilisnya dua versi film, yaitu versi reguler cut dan versi Uncut, penonton memiliki kebebasan untuk memilih pengalaman menonton yang sesuai dengan preferensi masing-masing.

Pabrik Gula menandai rilisan ketiga dari MD Pictures dalam saga adaptasi kerja sama dengan penulis horor SimpleMan. Film ini ditulis oleh Lele Laila dan menjadi film ketiga yang diadaptasi dari kisah SimpleMan, setelah kesuksesan KKN di Desa Penari (2022) dan Badarawuhi di Desa Penari (2024).

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI