Arab latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Ketiga, bagi orang yang baru ingin puasa saat itu juga, sebab misalnya belum makan dan minum, padahal waktu sudah siang, adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى
Arab latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaal lillaahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Kewajiban berniat dalam ibadah puasa sejak malam hari hanya berlaku saat Anda akan melaksanakan puasa wajib. Sementara untuk puasa sunnah, Anda masih boleh membaca niat di siang hari (sampai sebelum dzuhur) jika Anda lupa membacanya di hari sebelumnya dan belum makan atau minum sama sekali (Shafira Amalia, ed: Nashih).
Keutamaan puasa syawal
Satu hal yang membuat puasa Syawal istimewa adalah bagaimana puasa selama enam hari ini bisa memberikan Anda pahala yang setara dengan puasa satu tahun penuh. Di samping itu, Anda bisa mendapatkan berbagai hal berikut ketika menjalani puasa Syawal.
- Penyempurnaan puasa Ramadhan. Amalan sunnah juga akan menjadi penyempurna saat amalan pertama (sholat) selesai dihisab.
- Tanda diterimanya puasa Ramadhan karena ini berarti bahwa Anda tetap melakukan kebaikan usai melakukan kebaikan.
- Ungkapan syukur pada Allah SWT atas limpahan karunia di bulan Ramadhan, seperti puasa, sholat malam, dan zakat.
Apakah puasa syawal harus dilakukan berturut-turut?
Baca Juga: Puasa Syawal Mulai Kapan, Haruskah Berturut-Turut? Ini Penjelasannya
Anda mungkin pernah mendengar cerita seseorang yang menjalani puasa sunnah selama enam hari secara berturut-turut. Hal satu ini memang disarankan, tetapi bukan berarti bahwa Anda tidak boleh melakukan puasa Syawal secara selang-seling. Anda boleh melakukan puasa sunnah ini secara selang-seling selama masih di dalam bulan Syawal.