Puasa Syawal Mulai Kapan, Haruskah Berturut-Turut? Ini Penjelasannya

Selasa, 01 April 2025 | 17:20 WIB
Puasa Syawal Mulai Kapan, Haruskah Berturut-Turut? Ini Penjelasannya
puasa syawal mulai kapan (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa Syawal bisa dimulai kapan? Usai menjalani satu bulan penuh puasa di bulan Ramadhan, umat muslim bisa kembali mengeruk pahala dengan menjalani puasa sunnah di bulan Syawal.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, dijelaskan bahwa keutamaan puasa Ramadhan yang dianjurkan Syawal adalah setara dengan puasa satu tahun.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim no 1164)

Kapan bisa mulai puasa Syawal?

Puasa Syawal bisa dimulai sejak tanggal dua bulan Syawal sampai bulan ini berakhir. Puasa sunnah ini tidak boleh dilakukan pada tanggal satu syawal alias Hari Raya Idul Fitri karena ini merupakan hari tasyrik. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat berikut.

“Rasulullah SAW melarang puasa pada dua macam hari, yaitu di hari raya Idul Adha (10Dzulhijjah) dan di hari Raya Idul Fitri (1 Syawal),” (HR. Muslim).

Lebih lanjut, larangan puasa pada 1 Syawal juga tertuang dalam buku Fiqh Puasa Wajib dan Sunnah: Syarh Kitabus Shiyaam min Bulughil Maram’ yang ditulis oleh Abu Utsman Kharisman berikut.

عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو عُبَيْدٍ، مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ : أَنَّهُ شَهِدَ العِيدَ يَوْمَ الأَضْحَى مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَصَلَّى قبل الخطْبَةِ، ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ، فَقَالَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ نَهَاكُمْ عَنْ صِيَامِ هَذَيْنِ العِيدَيْنِ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَيَوْمُ فِطْرَكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَيَوْمَ تَأْكُلُونَ مِنْ تشككم

Artinya: "Dari az-Zuhiry ia berkata, 'Telah menceritakan padaku Abu Ubaid maula Ibnu Azhar bahwasanya ia menyaksikan Idul Adha bersama Umar bin al-Khattab (semoga Allah meridhoinya). Umar sholat sebelum khutbah. Kemudian beliau khutbah di hadapan manusia dengan menyatakan, 'Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang kalian puasa di dua hari raya ini. Yang pertama hari kalian berbuka (1 Syawal) setelah berpuasa (Ramadhan). Sedangkan hari berikutnya adalah hari kalian memakan daging kurban kalian'," (HR. al-Bukhari).

Baca Juga: Bacaan Latin Niat Puasa Syawal beserta Terjemahannya

Lantaran waktunya terbatas, Anda sebaiknya mengutamanan puasa Syawal terlebih dahulu dibandingkan dengan puasa yang lainnya.

Berapa lama puasa syawal?

Melansir dari NU Online, idealnya puasa Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut, yaitu sejak tanggal dua sampai tujuh syawal. Meski begitu, Anda tetap diperbolehkan melakukannya secara terpiasah, tidak harus berturut-turut. Artinya, Anda boleh memilih enam hari sesuai kenyamanan dan kesempatan yang baik selama bulan Syawal.

Niat puasa syawal

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, puasa syawal perlu diawali dengan membaca niat. Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal.

نَوَيْتُ صَومَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ شَوَّادٍ سُنَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala."

Kewajiban berniat dalam ibadah puasa sejak malam hari hanya berlaku saat Anda akan melaksanakan puasa wajib. Sementara untuk puasa sunnah, Anda masih boleh membaca niat di siang hari (sampai sebelum dzuhur) jika Anda lupa membacanya di hari sebelumnya dan belum makan atau minum sama sekali (Shafira Amalia, ed: Nashih).

Keutamaan puasa syawal

Selain seperti mendapatkan pahala puasa satu tahun penuh, berikut adalah keutamaan lain dari puasa syawal sunnah,

  • Penyempurnaan puasa Ramadhan. Amalan sunnah juga akan menjadi penyempurna saat amalan pertama (sholat) selesai dihisab.
  • Tanda diterimanya puasa Ramadhan karena ini berarti bahwa Anda tetap melakukan kebaikan usai melakukan kebaikan.
  • Ungkapan syukur pada Allah SWT atas limpahan karunia di bulan Ramadhan, seperti puasa, sholat malam, dan zakat.
  • Menambah pahala sebagai bekal amalan di akhirat.

Demikian informasi mengenai keutamaan puasa syawal, niat, beserta kapan ibadah sunnah ini sebaiknya dilakukan. Semoga informasi ini bisa memudahkan upaya Anda untuk melakukan puasa Syawal, baik yang dilakukan berturut-turut maupun tidak.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI