Suara.com - Puasa Syawal bisa dimulai kapan? Usai menjalani satu bulan penuh puasa di bulan Ramadhan, umat muslim bisa kembali mengeruk pahala dengan menjalani puasa sunnah di bulan Syawal.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, dijelaskan bahwa keutamaan puasa Ramadhan yang dianjurkan Syawal adalah setara dengan puasa satu tahun.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim no 1164)
Kapan bisa mulai puasa Syawal?
Puasa Syawal bisa dimulai sejak tanggal dua bulan Syawal sampai bulan ini berakhir. Puasa sunnah ini tidak boleh dilakukan pada tanggal satu syawal alias Hari Raya Idul Fitri karena ini merupakan hari tasyrik. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat berikut.
“Rasulullah SAW melarang puasa pada dua macam hari, yaitu di hari raya Idul Adha (10Dzulhijjah) dan di hari Raya Idul Fitri (1 Syawal),” (HR. Muslim).
Lebih lanjut, larangan puasa pada 1 Syawal juga tertuang dalam buku Fiqh Puasa Wajib dan Sunnah: Syarh Kitabus Shiyaam min Bulughil Maram’ yang ditulis oleh Abu Utsman Kharisman berikut.
عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو عُبَيْدٍ، مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ : أَنَّهُ شَهِدَ العِيدَ يَوْمَ الأَضْحَى مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَصَلَّى قبل الخطْبَةِ، ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ، فَقَالَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ نَهَاكُمْ عَنْ صِيَامِ هَذَيْنِ العِيدَيْنِ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَيَوْمُ فِطْرَكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَيَوْمَ تَأْكُلُونَ مِنْ تشككم
Artinya: "Dari az-Zuhiry ia berkata, 'Telah menceritakan padaku Abu Ubaid maula Ibnu Azhar bahwasanya ia menyaksikan Idul Adha bersama Umar bin al-Khattab (semoga Allah meridhoinya). Umar sholat sebelum khutbah. Kemudian beliau khutbah di hadapan manusia dengan menyatakan, 'Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang kalian puasa di dua hari raya ini. Yang pertama hari kalian berbuka (1 Syawal) setelah berpuasa (Ramadhan). Sedangkan hari berikutnya adalah hari kalian memakan daging kurban kalian'," (HR. al-Bukhari).
Baca Juga: Bacaan Latin Niat Puasa Syawal beserta Terjemahannya
Lantaran waktunya terbatas, Anda sebaiknya mengutamanan puasa Syawal terlebih dahulu dibandingkan dengan puasa yang lainnya.