Adapun pelaksanaan niat puasa Syawal dimulai dari masuknya Magrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal ini masih boleh dilakukan di pagi hari hingga sebelum Zuhur.
Hal ini dengan catatan belum makan, minum, dan belum melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, terhitung sejak terbit fajar pada hari berpuasa itu.
"Orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib," tulis Wakil Sekretaris LBM PBNU itu, Senin (31/3/2025).
Adapun seseorang yang berniat di pagi hari hingga sebelum Zuhur, dianjurkan membaca lafal niat berikut ini:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah.
Ustaz Alhafiz menjelaskan bahwa idealnya puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idul Fitri secara berurutan terus menyambung, yakni pada 2-7 Syawal.
Namun, orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti pahala puasa wajib setahun penuh.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nazar puasanya di bulan Syawal, menurutnya, juga tetap akan mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal.
Baca Juga: 18 Ucapan Selamat Idul Fitri Lucu dan Kocak, Cocok Dikirim di Lebaran 2025!
Saking besarnya keutamaan puasa ini, seseorang yang berhalangan melaksanakannya di bulan Syawal, dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.