Suara.com - Ngawi, sebuah kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, memiliki berbagai kuliner khas yang selalu hadir saat Lebaran.
Sajian ini bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan kebersamaan keluarga. Berikut beberapa kuliner khas Ngawi yang masih banyak ditemui dan selalu dinantikan saat momen Idulfitri.
1. Lethok (Sambal Tumpang Ngawi)

Salah satu kuliner khas Ngawi yang sering disajikan saat Lebaran adalah Lethok, atau yang juga dikenal sebagai sambal tumpang.
Makanan ini berbahan dasar tempe semangit (tempe yang sudah mengalami fermentasi lebih lama), yang memberikan cita rasa khas dengan aroma yang menggoda.
Bahan utama:
Tempe semangit
Santan
Daun salam
Baca Juga: Sambut Lebaran, Larassati Kusnandar Bicara Soal Tradisi Keluarga Sampai Pasangan
Lengkuas
Cabai merah dan cabai rawit
Bawang merah dan bawang putih
Kencur
Garam dan gula merah
Lethok dimasak dengan cara dihaluskan bersama bumbu, kemudian direbus hingga mengental dan menghasilkan rasa gurih, sedikit pedas, serta aroma khas dari tempe semangit.
Biasanya, lethok disajikan dengan nasi hangat, lodeh, atau sebagai pelengkap ketupat.
2. Sego Tiwul
Meskipun lebih dikenal sebagai makanan pokok masyarakat pedesaan, Sego Tiwul juga kerap hadir saat Lebaran, terutama di keluarga yang ingin menghadirkan nuansa tradisional.
Sego tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan (gaplek), kemudian ditumbuk halus dan dikukus hingga mengembang.
Bahan utama:
Gaplek (singkong kering)
Air secukupnya
Kelapa parut (sebagai pelengkap)
Gula kelapa atau gula pasir (opsional)
Sego tiwul biasanya disajikan dengan lauk seperti sayur lodeh, urap, atau bahkan sambal lethok untuk menambah cita rasa khas Ngawi.
3. Ledre Pisang
![Buah Pisang.[freepik/KamranAydinov]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/22/23248-buah-pisangfreepikkamranaydinov.jpg)
Ledre merupakan camilan khas Ngawi yang sering disajikan saat Lebaran sebagai teman minum teh atau kopi.
Kue ini memiliki tekstur renyah dan rasa manis legit dari pisang raja yang menjadi bahan utamanya.
Bahan utama:
Pisang raja matang
Tepung beras
Gula pasir
Santan
Garam
Ledre dibuat dengan cara mencampur semua bahan hingga membentuk adonan cair, kemudian dipanggang tipis di atas wajan datar.
Hasil akhirnya berupa kue tipis yang renyah dan wangi dengan rasa manis alami dari pisang.
4. Sayur Lodeh Khas Ngawi

Sayur lodeh hampir selalu hadir dalam perayaan Lebaran di Ngawi, baik sebagai teman ketupat atau nasi. Namun, yang membedakan sayur lodeh khas Ngawi adalah penggunaan kluwih (sejenis buah yang mirip nangka muda) dan santan yang lebih kental, sehingga memberikan cita rasa lebih gurih dan pekat.
Bahan utama:
Kluwih atau nangka muda
Terong
Labu siam
Santan kental
Cabai merah dan cabai hijau
Bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan daun salam.
Sayur lodeh khas Ngawi ini memiliki rasa yang gurih, sedikit pedas, dan berpadu sempurna dengan ketupat atau sego tiwul.
Kuliner khas Lebaran di Ngawi memang memiliki cita rasa yang khas dan kaya akan rempah.
Dari sambal lethok yang menggugah selera, sego tiwul yang autentik, ledre yang renyah, hingga sayur lodeh khas dengan kluwih, semuanya menjadi bagian dari tradisi yang terus lestari.
Bagi perantau asal Ngawi, mencicipi kuliner ini saat Lebaran bisa menjadi cara untuk mengenang kampung halaman.
Jadi, jika berkesempatan merayakan Lebaran di Ngawi, jangan lewatkan untuk menikmati sajian khas ini.