10 Etika Bertamu saat Lebaran Menurut Islam agar Silaturahmi Makin Berkah

Minggu, 30 Maret 2025 | 19:33 WIB
10 Etika Bertamu saat Lebaran Menurut Islam agar Silaturahmi Makin Berkah
Ilustrasi bertamu saat Lebaran (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bertamu dan mengunjungi kediaman tetangga, sanak saudara, hingga teman dan kerabat merupakan salah satu tradisi yang tidak boleh dilewatkan begitu saja pada momen Lebaran Idulfitri

Tradisi bertamu ini memiliki makna yang mulia. Tidak hanya sebagai ajang menjalin silaturahmi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk saling meminta maaf atas kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Tujuan bertamu yang mulia ini hendaknya juga diiringi dengan sikap dan adab yang baik. Adab dan tata krama saat mengunjungi kediaman sanak keluarga ataupun sahabat sudah seharusnya menjadi perhatian. 

Mengutip dari laman NU, setidaknya terdapat 10 adab atau etika yang harus diperhatikan saat bertamu di momentum Lebaran Idulfitri. 

Kesepuluh adab ini kutip dari Kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali dan Kitab Fashlul Khithab. Berikut kesepuluh adab yang harus diperhatikan ketika bertamu ke kediaman orang lain saat Lebaran.

1. Meluruskan niat silaturahmi

Niat ini sangat penting karena segala sesuatu bergantung kepada niatnya. Niat yang dapat ditanam dalam hati sekaligus diekspresikan dalam wujud perbuatan antara lain niat menyambung tali silaturahim, memperkuat ikatan sesama Muslim, dan membahagiakan orang yang dikunjungi.  

"(Niat) berbakti kepada orang tua dan memuliakan mereka jika yang dikunjungi adalah orang tua," ungkap Ustaz M. Tatam Wijaya dikutip NU Online.

2. Memperhatikan jadwal bertamu 

Baca Juga: Pantun Hari Raya Idul Fitri 2025 Jadi Ucapan Lebaran Lucu dan Beda dari Lainnya

Saat berkunjung atau bertamu, hendaknya tidak dilakukan pada waktu istirahat atau saat tuan rumah baru pulang bepergian. Tujuannya agar tidak mengganggu waktu istirahat dan kenyamanannya. Ada baiknya jika ingin bertamu untuk membuat janji atau mengabari tuan rumah terlebih dahulu.

3. Jangan terburu-buru

Saat bertamu juga hendaknya tidak terlalu buru-buru, tetapi juga tidak terlalu lama, kecuali diminta oleh tuan rumah. Kalaupun harus menginap, Rasulullah menganjurkan paling lama sampai tiga hari.

4. Jangan pilih-pilih

Orang yang ingin bertamu, hendaknya tidak pilih-pilih dan tidak membeda-bedakan kelas sosial orang yang akan dikunjungi. Meski demikian, berdasarkan tuntunan syariat dan budaya yang berlaku, orang yang lebih muda hendaknya datang kepada yang lebih tua. Apapun keadaannya, hendaknya tidak menghalangi niat untuk menemui dan berkunjung. 

5. Jangan bertujuan mencari makan gratis

Di sini pentingnya menata niat dengan baik. Meskipun ada jamuan dari orang yang dikunjungi, hendaknya diniati mencari kekuatan ibadah, menuai keberkahan makan bersama, dan sebagainya. Saat disiapkan hidangan oleh tuan rumah, terima dan nikmatilah dengan senang hati.

6. Menjaga sikap dan sopan santun

Adab ini penting diperhatikan agar selama berkunjung benar-benar khidmat. Usahakan untuk tetap menjaga sikap dan sopan santun di hadapan tuan rumah dan keluarganya, seperti mengucap salam, menyalami orang yang hadir, dan duduk di tempat yang diinginkan tuan rumah.

7. Menyenangkan tuan rumah

Etika selanjutnya adalah berupaya menunjukkan perbuatan yang membahagiakan atau menyenangkan tuan rumah. Bahkan demi membahagiakannya, saat berpuasa sekalipun tamu diperbolehkan berbuka selama puasa yang ditunaikan adalah puasa sunnah, bukan puasa wajib. 

8. Menghindari fitnah

Seorang laki-laki hendaknya tidak bertamu ke rumah seseorang yang tuan rumahnya perempuan seorang diri, kecuali si laki-laki membawa istri atau keluarga istrinya yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari fitnah.

9. Jangan pamer kekayaan

Berkunjung kepada seseorang bukan ajang untuk pamer kekayaan atau barang yang kita miliki. Sebab, penampilan yang berlebihan bisa saja membuat orang yang dikunjungi merasa minder, malu, dan tidak nyaman. Berpakaianlah secara sederhana dan seperlunya saja. 

10. Membawa bingkisan atau buah tangan

Salah satu cara untuk membahagiakan tuan rumah adalah dengan membawa bingkisan atau buah tangan, baik untuk si pemilik rumah, keluarga, atau anak-anaknya. Namun ini bukan suatu keharusan. 

Itulah sepuluh adab atau etika saat bertamu menurut Islam. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI