Cerita Prilly Latuconsina Kiat Jadi Pengusaha, Perlu Mental Kuat dan Sekolah Bisnis?

Minggu, 30 Maret 2025 | 17:23 WIB
Cerita Prilly Latuconsina Kiat Jadi Pengusaha, Perlu Mental Kuat dan Sekolah Bisnis?
Prilly Latuconsina dalam acara Miniso Peduli #SharingSmiles di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artis Prilly Latuconsina blak-blakan ungkap tips dan kiat menjadi seorang pengusaha, bisa membuka lapangan pekerjaan hingga menggaji orang setiap bulannya. Kira-kira harus sekolah bisnis tidak ya?

Prilly mengatakan kunci menjadi seorang pengusaha yaitu belajar, terus berusaha dan tidak pantang menyerah. Bahkan latar belakang pendidikan sama sekali tidak menentukan, mampu atau tidaknya seseorang menjadi pengusaha.

"Kunci pengusaha yaitu belajar dan berusaha. Aku juga punya usaha tapi sekolahnya bukan jurusan yang buat pengusaha, malah beda jurusan. Pokoknya belajar sebanyak-banyaknya nggak harus ditentukan belajar bisnis atau apa,” ujar Prilly dalam acara Miniso Peduli #SharingSmiles di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).

Prilly Latuconsina dalam acara Miniso Peduli #SharingSmiles di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).
Prilly Latuconsina dalam acara Miniso Peduli #SharingSmiles di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).

Perempuan berusia 28 tahun ini menambahkan, untuk menjadi pengusaha dan bisa memberikan lebih banyak kebahagiaan dari orang lain juga diperlukan mental kuat, tahan banting dan tidak mudah menyerah.

Prily yang sudah memiliki brand dalam berbagai bidang seperti food and beverage (FnB), perhiasan hingga rumah produksi alias production house (PH) ini mengingatkan, menjadi pengusaha sangat identik dengan berjualan, sehingga untuk melakukannya ia perlu belajar dengan serius. Bahkan kata dia, tidak apa jika pilih belajar melalui media sosial.

“Kalau mau jd pengusaha belajar yang serius, kalau buka sosmed banyak konten yang ada diambil positifnya supaya memotivasi jadi lebih baik, semua bisa dilakukan asal serius menjalankannya,” pesan Prilly.

Pesan ini disampaikan Prilly di depan anak-anak dan masyarakat yang tinggal di Kawasan Pemukiman Bantargebang, yaitu satu lokasi pembuangan sampah terbesar di
Indonesia. Para penduduk ini tinggal di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) dan mayoritas berprofesi sebagai pemulung alias pelestari.

Inilah sebabnya Prilly berharap anak dan masyarakat sekitar taraf hidupnya bisa meningkat, selain lewat pendidikan juga bisa menjadi seorang pengusaha.

“Kesehatan dan pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa kita, karena bangsa yang sehat dan cerdas adalah untuk masa depan negara kita,” paparnya.

Baca Juga: Dulu Dihujat Pakai Gas LPG, Foto Prilly Latuconsina Masak Rendang Jelang Lebaran Digunjing

Namun, perempuan yang tengah menjalin kasih dengan Omara Esteghlal itu mengatakan untuk jadi seorang pengusaha perlu siap menghadapi kondisi yang naik-turun, mengingat pengusaha sangat terkait dengan penjualan.

“Dan kalau jadi pengusaha pasti alami naik turun, karena jadi pengusaha itu kita yang buka lapangan kerja, gaji orang, hasilkan produk itu pasti ada naik turun beda sama orang yg kerja kantoran, digaji bulanan,” imbuhnya.

Di lokasi yang sama, Brand Manager Miniso Indonesia, Fitria Indah Lestari mengakui masyarakat yang tinggal dekat dengan TPA seperti Bantargebang sangat rentan terserang penyakit yang diakibatkan sampah, itulah mengapa mereka perlu dapat perhatian khusus.

“Di lokasi TPA Bantargebang memiliki permasalahan pendidikan
dan kesehatan diakibatkan oleh sampah dan bakteri, semoga dengan kegiatan ini akan
memberikan harapan baru dan kesempatan mewujudkan masa depan yang lebih baik,” kata Fitria.

Perlu diketahui, data Dinas Kesehatan Bekasi pada Januari hingga November 2022 tercatat 1.986 kasus pneumonia pada anak usia 1 hingga 5 tahun yang terjadi di tiga Puskesmas di area Bantargebang. Minimnya akses fasilitas kesehatan dan kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan semakin memperburuk kondisi masyarakat di kawasan ini.

Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan infeksi virus, bakteri atau jamur. Mirisnya, pneumonia cepat memburuk bila terjadi pada bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Pada pengidap pneumonia, kantung udara dapat terisi dengan cairan atau nanah yang menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, kedinginan, dan sulit bernapas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI