7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna

Minggu, 30 Maret 2025 | 12:55 WIB
7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna
Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta. (Suara.com/Arendya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Tradisi Perang Topat di Pura Lingsar, Mataram, Lombok Barat, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Buniamin]
Tradisi Perang Topat di Pura Lingsar, Mataram, Lombok Barat, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Buniamin]

Perang Topat atau Perang Ketupat merupakan tradisi lebaran khas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tradisi ini dilakukan setelah enam hari Idul Fitri di mana warga saling melempar ketupat. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.

6. Banten: Ngadongkapkeun

Ngadongkapkeun merupakan tradisi yang dilakukan setelah salat Idul Fitri di Banten. Ini merupakan ucapan persembahan doa sebagai rasa syukur yang dilanjutkan dengan sungkeman.

7. Riau: Batobo

Batobo adalah tradisi lebaran yang dilakukan saat perantau kembali ke kampung halamannya dengan disuguhi sambutan khusus. 

Tradisi dari Riau ini menyambut rombongan pemudik dengan diarak menggunakan rebana melintasi persawahan dan menuju tempat berbuka puasa bersama. Tradisi sering kali dijadikan ajang silaturahmi dan pelepas rindu antara para perantau dengan keluarga di kampung halamannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI