Suara.com - Setelah sempat viral di Palembang dengan insiden rendang yang hilang, kreator konten Willie Salim kembali menarik perhatian publik dengan aksi masak besar.
Kali ini, ia memilih Depok sebagai lokasi memasak rendang dalam jumlah besar. Tak tanggung-tanggung, ia bersama Ustaz Derry Sulaiman mengolah 1 ton daging sapi untuk dijadikan rendang khas Minang.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat Willie Salim dan Ustaz Derry Sulaiman bersemangat mencari tiga ekor sapi untuk dimasak menjadi rendang lalu dibagikan pada warga.
Mereka pun melanjutkan mengolah dan memasaknya di pelataran masjid At Thohir. Aksi pun sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang hadir.
"Selamat siang, lagi masak rendang ini sapi 1 ton. Ramai sekali. Alhamdulillah. Chefnya langsung dikirim dari Padang ya," ujar Willie dalam salah satu unggahan video pada Sabtu (29/3/2025).
Sementara itu, Ustaz Derry Sulaiman turut menambahkan bahwa rendang yang dibuat ini merupakan resep asli dari Bukit Tinggi. Proses memasak dilakukan dengan seksama agar mendapatkan cita rasa rendang yang autentik.
Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya akun TikTok @odete_mermaid, terlihat warga Depok yang tertib mengantre untuk mendapatkan rendang walau tanpa pagar-pagar pembatas.
Tidak seperti peristiwa di Palembang yang berujung pada kekacauan, warga Depok membawa wadah secukupnya dan menunggu dengan sabar hingga rendang matang dan dibagikan langsung oleh Willie Salim.
"Maksudnya gini lho nunggu diambilin, bukan ngambil sendiri," tulis video di akun @odete_mermaid seperti dalam video yang Suara.com kutip Minggu (30/3/2025).
Baca Juga: BCL Turun ke Dapur! Aksinya Masak Rendang 12 Kg Jelang Lebaran Bikin Kagum
Kilasan Kembali: Insiden Rendang di Palembang
Masih segar dalam ingatan, aksi serupa yang dilakukan Willie Salim di Palembang beberapa waktu lalu berakhir dengan insiden yang kurang menyenangkan.
Saat itu, ia memasak 200 kilogram daging sapi untuk dijadikan rendang. Namun, acara berubah menjadi kekacauan ketika warga yang tidak sabar menunggu langsung menyerbu makanan yang masih dalam proses masak.
Akibatnya, rendang tersebut ludes sebelum benar-benar matang. Peristiwa ini memicu perdebatan di media sosial. Banyak netizen yang menyoroti ketidaktertiban warga Palembang, sementara warga setempat merasa dilecehkan dengan anggapan negatif tersebut.
Bahkan, kasus ini sempat berujung pada pelaporan Willie Salim ke pihak berwajib karena dianggap mencoreng nama baik Palembang.
Respons Netizen: Perbandingan Depok dan Palembang
Tidak sedikit netizen yang membandingkan dua peristiwa ini.
"Inilah yang cerdas, bawa tempat rendang sewajarnya, bukan ember, kwali, dll," kata @RG****.
"Maksudnya tertib dan tunggu mateng, jangan daging masih setengah mateng udah diembat, terus tunggu yang punyanya datang dan dibagi rata, udah gitu makan sama-sama... itu udah aku perjelas," ujar @nar****.
"Jadi kebagian semua, rata, bukan yang ngambilnya sendiri pakai ember, kresek, wajan ini itu," tambah @sil****.
Perbedaan ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak tentang pentingnya ketertiban dalam acara masak besar seperti ini.
Willie Salim sendiri tampak senang dengan pengalaman di Depok dan berharap masyarakat terus menjaga semangat kebersamaan dengan cara yang baik.
Pelajaran dari Peristiwa Ini
Dari dua kejadian ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran:
1. Ketertiban adalah Kunci – Masyarakat yang tertib memungkinkan acara berbagi makanan berjalan lancar dan adil bagi semua pihak.
2. Pengorganisasian yang Lebih Baik – Penggunaan pagar pembatas atau sistem antrean yang lebih terstruktur dapat menghindari kekacauan.
3. Kesabaran dalam Berbagi – Menunggu makanan benar-benar matang dan dibagikan dengan baik adalah bentuk penghormatan terhadap penyelenggara acara.
Meskipun sempat mengalami insiden di Palembang, Willie Salim tetap bersemangat untuk berbagi melalui aksi masak besar.